Inionline.id – Belarus masih dilanda gelombang demonstrasi yang menolak kepemimpinan Presiden Alexander Lukashenko. Seorang nenek berusia 73 tahun ditangkap karena ikut aksi ini.
Dilansir AFP, Minggu (20/9/2020) pada usia 73 tahun, Nina Baginskaya adalah salah satu aktivis veteran Belarus yang paling terkemuka, menghadapi penahanan rutin oleh polisi saat dia berbaris untuk mendukung oposisi.
Nenek buyut yang kecil dan lincah itu sering berada di garis depan protes dan pertengkaran anti-pemerintah dengan polisi anti huru hara bertopeng yang ada di hadapannya.
Mereka mengambil bendera dan seikat bunga yang dibawanya dan mendorongnya ke dalam sebuah van ketika aktivis bertubuh mungil dengan rambut abu-abu dan kacamata yang dipotong itu berteriak dengan marah.
Dia dibebaskan tidak lama kemudian.
Sejak protes besar meletus di Belarus karena sengketa pemilihan kembali Lukashenko sebagai presiden bulan lalu, Baginskaya telah menolak penangkapan, berdebat dengan polisi anti huru hara dan berdiri di depan sebuah mobil polisi untuk menghalangi jalannya.
Mengarak di jalan-jalan ibu kota Minsk sambil membawa bendera putih-merah oposisi, Baginskaya telah menjadi salah satu simbol gerakan protes yang paling terkenal.
Sebelumnya, pada bulan Agustus, video aktivis mendorong melewati dua polisi anti huru hara bertopeng dengan bendera di tangannya menjadi viral di media sosial. Aksi-aksi protes di Belarus pun terus berlanjut.