Jelang Pendaftaran Calon Walikota Tangsel, PSI Jatuhkan Sikap Ke Koalisi Gemuk Pengusung Muhamad-Saras

Inionline.id-Tangsel–Partai yang tak di prediksi sebelumnya memiliki perwakilan di legislatif Tangsel nampaknya perlu di perhitungkan. Dinamika politik yang terjadi sebelumnya membuat PSI sangat hati-hati dalam menentukan sikap dukungannya.

Melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya partai yang di kenal menentang poligami ini kemudian mengusung pasangan Muhamad-Saraswati dan bergabung dalam koalisi gemuk bersama tujuh partai lainnya.

Muhamad, mantan birokrat tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya berterima kasih dengan kepercayaan yang di berikan oleh partai yang memiliki fraksi sendiri dari empat (4) kursi di DPRD Tangsel, di Resto Kampung Anggrek, Buaran Serpong, Tangerang Selatan.

“Saya berterimakasih kepada partai PSI. Bergabungnya PSI membuat kita semakin gemuk. Saya rela meninggalkan jabatan karier tertinggi pegawai dalam birokrasi untuk bersama sama berjuang demi meningkatkan pelayanan masyarakat,” ungkap Muhamad, Kamis (3/9/2020).

Sementara Plt. Ketua Umum Partai Solideritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha Djumaryo, mengatakan partainya harus mampu menciptakan sosok kepemimpinan seperti Jokowi.

“Dari PSI kita akan lahirkan Jokowi-Jokowi baru. Dari PSI, akan lahir tokoh-tokoh baru, dan dari PSI kita usung babe Muhamad dan sis Saras. Karena kita melihat komitmen perjuangan mereka untuk memajukan kota Tangerang selatan,” papar Giring.

Dari pantauan media di lapangan, koalisi gemuk yang rencananya mendaftarkan ke KPUD Tangsel pada hari jumat tanggal 4 September 2020 setelah sholat jumat sempat di absen oleh Muhamad, deklarasi tersebut sepertinya tanpa di hadiri oleh salah satu pengurus partai pengusungnya. Yakni dari PDIP.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Banten, Ir. Azmi Abubakar yang sempat di gadang berpasangan dengan Muhamad menjadi bakal calon walikota Tangsel terpaksa mengurungkan niatnya untuk ikut berkompetisi meraih simpatik dalam perhelatan pilkada Tangsel 2020 mendatang lantaran kurangnya jumlah kursi partai pengusung.

Saat di tanyakan wartawan terkait permasalahan adanya mafia pilkada yang telah mencatut namanya agar dirinya mundur dalam pencalonan walikota Tangsel dengan iming-iming uang sebesar 12 Milliar, Azmi mengatakan, perihal tersebut masih dalam penelusuran.

“Nanti itu masih dalam penelusuran oleh tim lawyer, nama tersebut masih belum bisa saya katakan. Intinya ini masih dalam proses,” tandasnya. (Adt).