Inionline.id – Turki akan mengurangi jam operasional sekolah setelah kasus corona terus mengalami peningkatan. Sekolah tatap muka hanya dua kali seminggu, dan siswa termuda yang diizinkan untuk datang ke sekolah.
Dilansir dari reuters, Rabu (9/9/2020), kematian akibat virus corona telah melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan Mei ketika penguncian diberlakukan.
Pemerintah mengatakan tidak berencana untuk memberlakukan kembali penguncian penuh tetapi telah mendesak warga Turki untuk mematuhi jarak sosial dan kebersihan untuk mencegah tertularnya virus, serta wajib memakai masker.
“Kami mendukung awal yang lebih terkontrol dan bertahap di negara kami,” katanya dalam pernyataan tertulis. Sekolah akan mencakup campuran pembelajaran jarak jauh dan secara langsung.
Anak-anak di tahun ajaran pertama akan hadir selama satu hari selama “minggu adaptasi” dan kemudian dua hari di minggu-minggu berikutnya. Para orang tua yang tidak ingin menyekolahkan anaknya dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan jarak jauh.