Wi-Fi Gratis untuk 8.361 Siswa Kurang Mampu di Kota Bogor

Antar Daerah357 views

BOGOR, Inionline.id – Siswa kurang mampu di Kota Bogor bakal mendapatkan fasilitasi Wifi gratis untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin menjelaskan, setidaknya terdapat 8.361 siswa tak mampu jenjang SD dan SMP di Kota Bogor. Mereka akan menjadi prioritas untuk mengakses Wi-fi gratis yang bakal disediakan Pemkot Bogor.

“Semua siswa membutuhkan. Namun prioritas tentunya yang berasal dari keluarga tidak mampu,” kata Fahrudin.

Wi-fi gratis sedianya dipergunakan untuk mengatasi permasalahan yang muncul lantaran kebijakan PJJ. Sebab, banyak wali murid yang merasa terbebani dengan tanggungan kuota internet.

Fahrudin mengatakan, pihaknya akan membantu membuat aturan untuk penggunaan Wi-fi gratis pada siswa.

Namun, saat ini, rencana untuk mengimplementasikan WiFi gratis itu masih dipersiapkan Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor.

“Untuk pemasangan WiFi secara teknis masih dalam proses di Diskominfostandi. InsyaAllah nanti akan ada penjelasan detilnya,” jelasnya.

Sementara itu, pemkot terus mematangkan pemasangan Wi-Fi di 797 RW untuk membantu proses PJJ. Pemkot Bogor akan menerbitkan peraturan wali kota (perwali) untuk mengatur regulasi pemasangan tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor Rahmat Hidayat mengatakan, saat ini petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya (Juknis-juknis) sedang disiapkan. Setelah itu dibentuk peraturan wali kota (Perwali) sebagai regulasinya.

Rahmat menjelaskan, terdapat sejumlah dinas yang akan dilibatkan dalam menyiapkan regulasi itu. Diskominfostandi menyiapkan teknis mengenai peralatan, kuota dan persebaran titik Wi-Fi.

Sementara itu, Kabid Teknologi Informasi (TI) pada Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Kota Bogor, M. Taufik menjelaskan, anggaran yang disiapkan untuk pengadaan Wi-F di Kota Bogor berdasarkan perhitungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebesar Rp1,7 miliar untuk pengadaan di 797 RW.

“Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan Rp1,7 miliar lah, tapi ini masih kita perhitungkan,” ujar Taufik.

Lebih lanjut, Taufik mengatakan akan menggelar rapat terlebih dahulu dengan Wali Kota Bogor, terkait pos anggaran yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan pos anggaran di biaya tak terduga (BTT) atau melalui anggaran yang disiapkan melalui APBD Perubahan.

“Nah dari data tersebut lah nanti kami akan memasang wi-fi di titik mana saja,” jelas Taufik.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyiapkan aturan terkait penerapan protokol kesehatan di titik yang dipasang Wi-Fi. Kemudian, Disdik mengatur jam belajar pada siswa.