Unggahan ‘Kacung WHO’ Jerinx, Berujung Laporan IDI ke Polisi

Inionline.id – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali melaporkan penabuh drum Superman is Dead (SID), I Gede Ari Astana atau yang biasa disapa Jerinx ke Polda Bali. Jerinx dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian lewat akun media sosial Instagram, @jrxsid.

Dalam unggahannya, pada 13 Juni lalu, Jerinx menyebut bahwa IDI dan pihak rumah sakit merupakan ‘kacung’ Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Jerinx pun meminta penjelasan mengenai kewajiban rapid test maupun tes swab kepada semua orang yang akan melahirkan. Jerinx berpendapat hasil rapid dan swab test untuk mengetahui seseorang positif virus corona sering ‘ngawur’.

BUBARKAN IDI!! Saya gak akan berhenti menyerang kalian @ikatandokterindonesia sampai ada penjelasan perihal ini! Rakyat sedang diadu domba dengan IDI/RS? TIDAK. IDI & RS yg mengadu diri mereka sendiri dgn hak-hak rakyat,” kata Jerinx.

Buntut unggahan tersebut, IDI melaporkan Jerinx ke Polda Bali pada 16 Juni lalu.

“Dasar laporan itu terkait ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Jerinx di medsos, di akun Instagramnya,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Syamsi saat dikonfirmasi, Selasa (4/8).

Syamsi menuturkan, Polda Bali sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Ketua IDI. Polda Bali juga sudah meminta keterangan dari sejumlah ahli mengenai dugaan pencemaran nama baik tersebut.

Polda Bali juga telah memanggil Jerinx untuk dimintai keterangan terkait laporan ini. Namun, dalam pemanggilan pertama itu Jerinx tak hadir.

Syamsi mengatakan pihaknya juga telah melayangkan surat panggilan kedua kepada Jerinx. Rencananya pemeriksaan bakal dilakukan pada Kamis (6/8) mendatang.

Sementara itu, kuasa hukum Jerinx, Wayan Gendo Suadarna mengatakan kliennya tidak bermaksud untuk melakukan ujaran kebencian maupun pencemaran nama baik dalam unggahan di Instagram.

Menurut Gendo, apa yang disampaikan Jerinx lewat media sosial itu merupakan bentuk permintaan penjelasan IDI atas realita yang terjadi selama ini.

Gendo juga meminta agar unggahan Jerinx dibaca secara utuh dengan pikiran jernih, sehingga bisa ditangkap dan diresapi makna dari apa yang diunggah oleh Jerinx.

“Sebetulnya kalau dibaca dengan baik-baik, itu soal minta penjelasan IDI terkait situasi yang ada saat ini. Terkait dengan rapid test dan segala masalah memang realita yang terjadi,” kata Gendo.

Usai pemberitaan tersebut, Jerinx kembali mengunggah pendapatnya di Instagaram. Dalam tulisan terbarunya, pada Selasa (4/8) kemarin, Jerinx menyoroti soal pelaporannya ke Polda Bali.

“Belakangan ini grup WA para kacung dilimpahi berita bahagia. Semua musuh majikannya dikasusin ke polisi. Atas nama pergaulan mapan & tren global maka Fasisme harus mereka bela! Law of attraction; yang cengeng ngumpulnya sama yg sepemikiran. Mereka lupa jika saya menang di pengadilan mereka akan dipermalukan hingga ke kromosom,” kata Jerinx.