Stasiun Bogor Mulai Normal, Bus Bantuan Masih Ada Hingga Desember

Antar Daerah1657 views

BOGOR, Inionline.id – Kondisi Stasiun Bogor mulai normal. Senin (24/8/2020) antrean di dalam lorong stasiun lebih landai dibanding awal pekan lalu.

Meski begitu, Badan Pengelola Transportasi Jabodrtabek (BPTJ) tetap masih menyediakan bus bantuan gratis hingga Desember mendatang.

Kemarin, ada total 37 bus bantuan gratis yang berangkat dari Kota Bogor. 32 bus dari Stasiun Bogor, sisanya berangkat dari Pool Damri.

“Sesuai instruksi pusat, bus gratis akan tetap ada sampai akhir Desember nanti,” kata Direktur Angkutan Jalan pada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Aca Mulyana saat memantau kondisi Stasiun Bogor, Senin (24/8/2020).

Sambil menyediakan bus gratis, Aca menerangkan pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat kalau ada bis JR Connexion yang memiliki tujuan sama.

Hanya saja, untuk menggunakan bus JR Connexion ini penumpang dikenakan tarif sebesar Rp15 ribu.

“Kita sosialisasikan dari sekarang (bahwa bus gratis ditiadakan), biar masyarakat tidak kaget,” jelasnya.

Kondisi Stasiun Bogor di awal pekan ini memang terbilang tidak terlalu ramai. Namun, dari 32 bus bantuan yang disediakan BPTJ semuanya terisi penuh.

“Dari 32 bus bantuan yang disediakan, dengan daya angkut kurang lebih 800 penumpang, semuanya terisi penuh,” jelas Aca.

Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim menilai bantuan bus gratis ini sudah cukup lama diberikan pemerintah pusat. Sehingga sudah sewajarnya jika saat ini pemerintah Kota Bogor mulai mencari alternatif lain untuk mengurai kepadatan di Stasiun Bogor.

Dedie mengatakan ke depan pemkot melalui Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) bekerjasama dengan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Kerjasama itu, kata Dedie, untuk mengisi kekosongan angkutan yang nantinya akan ditinggal BPTJ.

“Saya pikir sudah cukup lama (bantuan BPTJ). Pertama tentu memberikan apresiasi ke mereka dan Pemprov DKI untuk bantuannya selama ini. Yang selalu direpotkan setiap Senin subuh,” katanya.

Dedie menyampaikan, rencana pemkot dengan PPD adalah dengan menempatkan atau membuat enam lokasi sebagai titik keberangkatan bus premium JR Connexion. Di mana saat ini, pool keberangkatan baru ada di Tamansari Persada, Kecamatan Tanah Sareal.

“Tujuannya adalah membantu masyarakat yang selama ini memanfaatkan kereta. Yang selama ini sudah mengakses transportasi publik, tidak perlu memaksakan menggunakan kereta,” sambungnya.

Di sisi lain, kapasitas commuter Line sampai saat ini masih dibatasi dari 220 penumpang menjadi 76 orang saja per gerbong.

Meskipun, Dedie berharap bisa menjadi 100 penumpang, PT KAI dan KCI tidak mengabulkan keinginan itu karena dianggap tidak memungkinkan menambah kapasitas lagi.

“Dari data yang kami peroleh dari PT KAI, biasanya satu hari itu 1,2 juta penumpang. Sekarang, saat masa pandemi, sehari hanya 420 ribu orang. Artinya itu kapasitas maksimum yang bisa diangkut, ada selisih 700 ribuan yang belum terangkut. Makanya ada jalan keluar dengan penambahan poin baru untuk keberangkatan JR Connexion itu,” pungkasnya.