Presiden PKS Menilai Pemerintah Gagal Mitigasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi

Politik057 views

Inionline.id – Presiden PKS Sohibul Iman menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo telah gagal mengelola strategi mitigasi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi selama lima bulan berjalan. Hal itu disampaikan dalam pidato peringatan hari kemerdekaan RI ke-75 di Jakarta, Senin (17/8).

“Tampak sekali bahwa pemerintah gagal paham dalam mengelola hubungan antara bagaimana strategi melakukan mitigasi pandemi dan pemulihan ekonomi,” kata Sohibul dikutip dari keterangan pers, Senin (17/8).

Sohibul mengatakan, para ahli kesehatan dan ekonomi sepakat bahwa kinerja ekonomi adalah fungsi dari kemampuan kita dalam menangani permasalahan Pandemi. Semakin pemerintah lambat menangani pandemi, maka ekonomi juga semakin lambat pulih.

“Artinya, jika Pemerintah semakin cepat dan tepat mengatasi Pandemi, maka ekonomi akan semakin cepat pulih. Dan sebaliknya, jika Pemerintah semakin lambat dan tidak akurat dalam menangani Pandemi maka ekonomi juga akan semakin lambat pulihnya,” kata dia.

Sohibul menilai, seharusnya bangsa ini memiliki keyakinan sama bahwa ekonomi cepat atau lambat akan pulih kembali, sedangkan warga dan tenaga medis meninggal tidak akan bisa kembali.

“Jangan pernah beranggapan bahwa korban warga yang meninggal dan yang terinfeksi sebagai biaya dari krisis. Apalagi jika itu dianggap sebagai biaya dari pemulihan ekonomi,” ucapnya.

PKS sudah jauh-jauh hari memperingatkan pemerintah melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kita tegaskan bahwa dalam penanganan Covid-19 ini, kita harus berfokus pada penanganan kesehatan. Jangan korbankan penanganan pandemi untuk kepentingan ekonomi. Pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan kesehatan dan persoalan ekonomi secara bersamaan. Ini akan menjadi double mistake. Gagal mengendalikan pandemi. Gagal memulihkan ekonomi. Ternyata kebijakan pemerintah hari ini membuahkan hasil yang menyedihkan. Kesehatan masih tetap terbengkalai, kurva pandemi kita tetap naik. Sisi lain, kondisi ekonomi kita makin terpuruk,” tegas Sohibul.