Pemerintah Menyoroti Sinyal Pemulihan Ekonomi Mulai Stagnan

Ekonomi057 views

Inionline.id – Pemerintah mengatakan sinyal pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi covid-19 mulai stagnan pada periode Juli dan Agustus. Sinyal pemulihan ekonomi sendiri mulai tampak pada Juni lalu.

Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Susiwijono pemerintah akan tetap melakukan upaya terobosan sehingga sinyal pemulihan ekonomi tetap bergerak naik.

“Yang perlu menjadi catatan Juni sudah mulai recover naik, tapi Juli dan Agustus kenaikannya stagnan di situ, sehingga perlu upaya terobosan untuk naik lagi,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (27/8).

Sinyal pemulihan ekonomi ini, lanjutnya, tampak dari sejumlah indikator ekonomi. Misalnya, indeks Purchasing Managers Index (PMI) dari IHS Markit meningkat 7,8 poin dari 39,1 poin pada Juni menjadi 46,9 di Juli. Namun, kenaikan itu lebih rendah dibandingkan perubahan dari posisi Mei, yakni 28,6 poin ke Juni 39,1 poin.

Sejumlah indikator makro lainnya yang menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik dari 77,8 di Mei menjadi 83,8 di Juni. Namun, untuk pertumbuhan IKK Juli hanya tipis menjadi 86,2.

Kemudian, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat membaik dari minus 20,6 persen pada Mei menjadi menjadi minus 14,4 persen di Juni. Untuk posisi IPR Juli sendiri belum dirilis.

“Memang di Juni mulai ada peningkatan, recovery, rebound (balik arah) beberapa sektor. Indeks PMI kita sudah mulai naik cukup tinggi di Juni dan Juli. Demikian juga indikator ritel, penjualan motor, indeks keyakinan konsumen dan beberapa survei kegiatan usaha,” imbuhnya.

Sebelumnya, sinyal pemulihan ekonomi juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Salah satunya tampak dari data kenaikan konsumsi listrik. Tercatat, konsumsi listrik Indonesia meningkat pada Juni sebesar 5,4 persen. Padahal sebelumnya, konsumsi listrik tercatat minus 10,7 persen pada Mei.

“Konsumsi listrik terlihat indikator ada turn around (balik arah) di ekonomi kita,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu.