Menurut Tito karnavian, Meski Vaksin Efektif Akhir Tahun, Belum Tentu 2021 Pandemi Tuntas

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan pemerintah terus berupaya menemukan vaksin COVID-19. Tito menilai pandemi virus Corona belum akan berakhir dengan tuntas pada 2021 meski vaksin telah ditemukan.

Awalnya, Tito mengatakan vaksin Corona yang diproduksi oleh perusahaan asal China yakni Sinovac akan selesai uji klinis tahap tiga pada akhir Desember mendatang. Hal itu disampaikan Tito dalam webinar yang digelar Taruna Merah Putih (TMP) bertema ‘Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19’, Minggu (9/8/2020).

“Yang terbaru adalah Sinovac dari Tiongkok itu memasuki tahap yang ketiga dan Indonesia mengambil bersama dengan Brasil, Bangladesh yang dicobakan kepada 1.620 relawan di Indonesia. Kita berdoa mudah-mudahan rencana Desember paling lama hasilnya dapat diketahui ketika 1.620 relawan ini akan dicobakan vaksin tersebut,” kata Tito.

“Kalau efektif bisa memunculkan kekebalan antibodi bisa mematikan virus COVID-19 maka baru ada produksi massal. Produksi massal direncanakan Januari, Februari harus 2/3 dari populasi Indonesia,” imbuhnya.

Tito mengatakan, pada proses vaksinasi dibutuhkan dua kali tahapan. Tito juga mengungkapkan alasan vaksinasi harus dilakukan kepada 2/3 total penduduk.

“Dua ampul, ampul pertama adalah vaksin awal, kedua adalah booster. Kenapa 2/3? Agar tidak menular, dia menular kepada yang belum positif,” katanya.

“Di Indonesia dengan 340-an juta penduduk memerlukan 340 juta kali 2. Apakah kita memiliki kemampuan produksi dengan cepat sebanyak 340 juta, saya sudah diskusi dengan rekan-rekan terkait vaksin ini dengan Satgas untuk masalah vaksin ini. Kemampuan produksi kita tingkatkan 250 juta per tahun,” sambungnya.

Tito mengatakan jika uji vaksin Sinovac itu berhasil pada Desember nanti, maka pada Januari 2021 akan dilakukan produksi masal. Namun belum memenuhi produksi untuk 340 juta penduduk per tahun. Maka akan dilanjutkan tahun berikutnya.

“Kemampuan produksi ini artinya tidak bisa memenuhi 340 juta satu tahun. 2021 kalau kalau uji klinis tahap ke-3 ini efektif vaksinnya, maka produksi bulan Januari, maka produksi 250 itu di akhir tahun, artinya akan berlanjut ke tahun berikutnya,” kata Tito.

Dengan kalkulasi itu, Tito mengatakan jika vaksin berhasil ditemukan Desember nanti, maka pada 2021 pandemi virus Corona belum bisa selesai secara tuntas, karena 2/3 penduduk Indonesia belum divaksinasi.

“Di tahun 2021 belum tentu, meskipun vaksin berhasil efektif di akhir tahun, tahun 2021 belum menyelesaikan tuntas masalah pandemi atau epidemi di Indonesia. Kita berdoa itu, kita berdoa dengan seluruh masyarakat dan tokoh agama virusnya melemah,” kata dia.

Atas dasar penjelasan itu, Tito mengungkapkan kenapa Pilkada tetap dilakukan pada 9 Desember 2020. Dia juga menyinggung soal masa jabatan kepala daerah jika Pilkada ditunda.

“Nah poin kaitan dengan Pilkada maka skenario untuk melaksanakan Pilkada 2021 Maret ataupun September menjadi kita tepikan karena tidak dijamin 2021 akan selesai,” ucap dia.

“Karena tahun 2021 belum tentu dijamin selesai. Kita juga melihat kepala daerah memiliki masa baktinya 2021 dan pemilu 2020 sampai hari ini itu berakhirnya adalah di tahun 2024 untuk tiga atau 4 tahun saja, kalau ditunda untuk 2022 maka masa baktinya 2 tahun, karena itulah kita mengambil 9 Desember,” katanya.