Menurut Erick Thohir Penanganan Dampak Ekonomi Corona RI Baik

Ekonomi057 views

Inionline.id – Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengklaim penanganan pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya di Indonesia sudah dilakukan oleh pemerintah secara maksimal.

Itu tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia mengakui angka pertumbuhan ekonomi RI jatuh ke minus 5,32 persen pada kuartal II 2020 kemarin.

Tapi, kejatuhan itu tak sebesar negara lain, termasuk tetangga di Asia Tenggara, seperti Malaysia yang minus 17,1 persen, Filipina minus 16,5 persen, dan Singapura minus 12,6 persen.

“Kebijakan Pak Presiden tak lockdown Indonesia itu merupakan kebijakan yang sangat tepat karena seperti yang dicanangkan kepada komite ada gas dan rem, harus seiring kesehatan dan ekonomi. Tapi bukan kebalik ekonomi dan kesehatan,” kata Erick dalam forum diskusi, Sabtu (15/8).

Sementara berkaitan dengan pandemi, Erick mengatakan upaya maksimal juga sudah dilakukan pemerintah. Ia membantah tudingan beberapa kalangan yang menyebut pemerintah gagal total menangani pandemi corona.

Hal tersebut disampaikan setelah mendengarkan pemaparan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Ia mengatakan dari penjelasan tersebut diketahui tingkat kesembuhan pasien corona di Indonesia tak kalah dari negara lain.

“Terapi penyembuhan terbukti tadi Pak Doni menyampaikan tingkat penyembuhan kita itu dibandingkan negara lain juga sama. Kurang lebih 65-69 persen. Jadi tak ada yang salah dari Indonesia,” kata Erick.

Karena itulah, ia tak setuju bila Indonesia dianggap gagal. Terutama, bila tuduhan kegagalan itu dilakukan dengan membandingkan penanganan dan penyebaran corona di Indonesia dengan sejumlah negara yang berhasil meredam Covid-19, seperti Vietnam, Selandia Baru, serta Italia.

“Ya kalau dibandingkan dengan negara yang jauh lebih kecil dan populasinya cuma 1/10 ya tidak fair. Apalagi kita tahu kita ini negara kepulauan, bukan dataran. Kalau mau berdebat tingkat tadi, mohon maaf, misalnya dari yang meninggal, kita balik datanya jumlah yang meninggal dengan populasi. Kita ini jauh lebih baik dari AS, Rusia, India,” katanya.