Ini 4 Instruksi Jokowi Demi Gelaran Pilkada Tidak Menjadi Klaster Baru Corona

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Pilkada 2020 bakal digelar serentak di 270 daerah pada 9 Desember. Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pesta demokrasi itu aman dari penyebaran wabah virus Corona (COVID-19).

Jokowi menyampaikan sejumlah arahan saat membuka rapat terbatas persiapan Pilkada 2020 yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/8/2020).

Jokowi berharap Pilkada 2020 tetap menganut asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil).

Selain itu, Jokowi meminta jajarannya meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah serius mengutamakan aspek keselamatan dari penularan virus Corona.

Berikut 4 Arahan Jokowi Tangkal Gelaran Pilkada 2020 Jadi Klaster Baru Corona:

Protokol Aman dari COVID Jadi Prioritas

Jokowi menegaskan pelaksanaan Pilkada serentak 2020 harus dijalankan dengan protokol kesehatan pencegahan virus Corona.
“Karena pilkada ini diselenggarakan di tengah situasi pandemi yang kita harapkan tetap berjalan secara demokratis, luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil), tapi yang paling penting tetap aman COVID,” kata Jokowi.

Pilkada serentak rencananya digelar pada 9 Desember 2020 di 270 daerah. Jokowi mengatakan Pilkada 2020 harus berkualitas dan aman dari penularan virus Corona.

“Pilkada 2020 ini harus semakin berkualitas juga aman COVID, sehingga aspek kesehatan, aspek keselamatan petugas, peserta, juga pemilih harus menjadi prioritas,” kata Jokowi.

“Penerapan protokol kesehatan harus betul-betul menjadi sebuah kebiasaan baru dalam setiap tahapan di Pilkada sehingga tidak nantinya menimbulkan klaster baru atau gelombang baru dari COVID yang kontraproduktif,” imbuhnya.

Pilkada Jangan Timbulkan Klaster Baru COVID

Jokowi tidak ingin Pilkada 2020 menjadi klaster baru penularan virus Corona. Untuk itu, Jokowi meminta Pilkada 2020 harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Penerapan protokol kesehatan harus betul-betul menjadi sebuah kebiasaan baru dalam setiap tahapan di Pilkada sehingga tidak nantinya menimbulkan klaster baru atau gelombang baru dari COVID yang kontraproduktif,” kata Jokowi.

Jokowi berharap Pilkada 2020 tetap menganut asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil). Urusan kesehatan petugas, peserta, dan pemilih Pilkada 2020 juga harus diprioritaskan.

Yakinkan Pemilih Pilkada Aman dari Corona

Jokowi menuturkan pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memastikan keselamatan pemilih dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Kita juga harus bisa meyakinkan pemilih bahwa KPU, juga pemerintah, sangat concern terhadap kesehatan dan keselamatan dari COVID, sehingga penerapan protokol kesehatan yang ketat akan memberikan rasa aman, yang kita harapkan tingkat partisipasi pemilih tetap pada kondisi yang baik,” ujar Jokowi

Jokowi mengatakan masyarakat tak perlu khawatir akan pelaksanaan pemilu di tengah pandemi. Pasalnya, sejumlah negara di dunia telah melakukan hal serupa.

“Saya juga melihat beberapa negara telah menyelenggarakan pemilu di masa pandemi ini, baik pemilu lokal maupun pemilu nasional, seperti di Singapura, Jerman, Prancis, Korea Selatan,” ungkap Jokowi.

Pilkada di Masa Pandemi Jadi Momentum Inovasi

Lebih lanjut, Jokowi berpendapat pandemi Corona bisa menjadi momentum untuk mengaplikasikan sejumlah inovasi baru dalam pemilu, baik dari sisi penyelenggara maupun dari sisi peseta.

Jokowi melaporkan telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Hal tersebut terkait antisipasi keamanan dan keselamatan penyelenggaraan pemilu di tengah pandemi.

“Saya sudah mendapatkan laporan dari Menteri Dalam Negeri mengenai kesiapan anggaran dan nanti saya meminta laporan antisipasi keamanan dan kerawanan dalam Pilkada ini yang menyangkut kurang-lebih 270 Pilkada, baik pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota,” tuturnya.