Duduk Perkara Warga Bekasi Menolak Petugas Makamkan Jenazah Diduga Corona

Antar Daerah257 views

Bekasi, Inionline.id – Aksi penolakan pemakaman jenazah diduga Corona dengan protokol COVID-19 terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan penolakan tersebut hanya salah paham.

“Ada kesalahpahaman,” kata Hendra ketika dihubungi, Minggu (9/8/2020) malam.

Mulanya, seorang tokoh agama, A, dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi karena diabetes dan penyakit jantung. A telah melalui tes swab.

Setelah 6 hari dirawat, A meninggal dunia. Namun ketika itu hasil swab A belum keluar sehingga belum diketahui apakah A positif atau negatif Corona.

“Atas dasar itu, karena memang belum keluar (hasil swab), karena dia itu tokoh, minta dimakamkan di pemakaman umum dan disalatkan di rumah. Nah, tentunya didampingi oleh petugas gugus tugas, khususnya dinas kesehatan,” ujar Hendra.

Pemakaman dilakukan di pemakaman umum di Cikarang Utara oleh petugas medis yang memakai alat pelindung diri (APD). Hendra menyebut pihak rumah sakit dan pihak desa tidak meminta pengawalan kepada polisi.

Kesalahpahaman pun terjadi. Warga tidak terima jasad tokoh agama itu dimakamkan oleh petugas ber-APD. Warga pun mengusir petugas ber-APD.

Usai mendapatkan informasi adanya penolakan pemakaman dengan protokol COVID, pihak kepolisian menengahi. Warga, petugas medis, serta polisi bermediasi untuk menjelaskan duduk perkara.

“Ya warga harus memahami kerja dan SOP yang harus diterapkan atau diberlakukan oleh pasien PDP, apalagi yang gejalanya mengarah ke COVID. Ya (sudah damai antara warga dan petugas medis) sudah saling memahami,” ungkap Hendra.

Sebelumnya, aksi penolakan itu terjadi di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kemarin (8/8). Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) dihadang warga. Warga tampak membentak petugas ber-APD.

“Ini penghinaan buat warga,” terdengar suara teriakan warga.

“Jangan takut lu sama penyakit,” kata seorang warga berkaus kutang.

Seketika, petugas ber-APD itu menghindar dan balik kanan. Namun salah seorang warga yang mengenakan kaus putih tampak menghampiri petugas ber-APD. Ia membentak petugas tersebut dengan suara kencang.

“Jangan main protokol COVID, protokol COVID aja, penghinaan namanya,” ujar pria itu sambil mendorong petugas ber-APD.

Apaan maksud lu pakai baju (APD) begini. S***n lu,” lanjutnya.

Petugas ber-APD tetap berjalan menjauh. Namun sejumlah warga tetap mengejar dan memakinya.