Vaksin COVID-19 dari China Sudah Masuk ke RI, IDI: Masih Tahap Awal

Nasional057 views

Inionline.id  Vaksin virus Corona dari China sedang diuji klinis sebelum diedarkan di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi paling cepat vaksin bisa digunakan pada tahun 2021.

“Hampir semua ahli, (prediksi) pada tahun depan. Optimis, belum tentu benar, paling cepat dua bulan lagi, tapi terlalu optimistik, kemungkinan tercepat, cepat 2021,” kata Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, saat dihubungi, Senin (20/7/2020).

Menurut Zubairi, saat ini masyarakat masih berharap uji klinis berhasil. Sehingga, vaksin virus Corona bisa segera digunakan.

“Sekarang masih awal, mimpi yang kita harapkan jadi kenyataan, masih banyak bulan,” ucap Zubairi.

Zubairi lalu menerangkan, vaksin harus melalui beragam tahapan sebelum akhirnya dipasarkan. Tahap pertama, lanjut dia, yakni melalui preklinik dan klinik.

“Preklinik itu belum uji klinik manusia, itu berarti di laboratorium dan hewan uji coba, ada 135 calon vaksin kelompok ini. Tahap dua, tahap dua itu lebih lanjut dari uji keamanan, ada 11 vaksin,” tuturnya.

Setelah itu, Zubairi menerangkan fase ketiga ada empat vaksin. Setelahnya, baru diuji klinik.

“Uji klinik di China berhasil,” ujar dia.

Zubairi mengatakan, kalau dari 3 tahapan itu tidak berhasil di salah satu fase, maka tidak bisa berlanjut ke tahap berikutnya. Sehingga, dalam pengujian vaksin ini dimungkinkan masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Dari tahap 1, 2, 3 itu ada sesuatu gagal, ya sudah berhenti tak bisa tahap berikutnya. Uji fase 2 diuji ke ratusan orang. Bisa tidak lindungi minimal 50 persen, baru naik ke tahap tiga. Tahap tiga ini, harus diuji ke beberapa ribu orang, dikerjakan di dinas. Tapi belum diketahui apakah berhasil di negara lain,” terangnya.

Diketahui, vaksin Corona buatan China resmi masuk ke Indonesia per Minggu (19/7) kemarin. Setibanya di Indonesia, vaksin ini langsung dibawa ke PT Bio Farma (Persero) ke Bandung untuk diuji coba klinis.

Vaksin ini merupakan buatan Sinovac Biotech Co., perusahaan biofarmasi yang fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin. Perusahaan tersebut berbasis di Beijing, China.

Vaksin Sinovac melalui proses yang amat panjang sejak pandemi Corona bergulir. Sinovac sudah memulai risetnya sejak awal 2020.