Soal Antrean di Stasiun Bogor, Ini Saran dari Pengguna KRL ke PT KCI

Antar Daerah157 views

Bogor, Inionline.id – Kondisi Stasiun Bogor masih terpantau padat hingga antrean penumpang KRL mengular. Berbagai saran pun diberikan para pengguna KRL agar kepadatan di stasiun bisa berkurang.

Salah satunya dari Erwin. Erwin, yang setiap harinya menggunakan KRL untuk pergi bekerja ke Jakarta, menyarankan ada pemisahan jalur masuk ke stasiun.

“Ya sebenarnya sih nggak ada solusi, kecuali kartu nih ada yang berlangganan, ada yang dadakan beli. Ini mungkin bisa kali dipisah kali ya, misalkan yang (tiket KRL) berlangganan ada jalurnya, terus yang dadakan beli ada jalurnya lagi. Jadi lebih tertib lagi (antrean di stasiun),” kata Erwin, di Stasiun Bogor, Selasa (7/7/2020).

Menurut Erwin, pemisahan jalur masuk untuk warga yang sudah memiliki kartu multitrip maupun kartu uang elektronik dan calon penumpang KRL yang menggunakan tiket single trip dapat mengurangi antrean di stasiun.

“Kalau ini kan nggak jelas, gitu kan. Ada yang nggak ngerti langsung ikut antre, kadang sudah di depan disuruh beli (tiket oleh petugas). Puter lagi dia (beli tiket lalu kembali ke antrean paling belakang). Ganggu antrean juga,” ujarnya.

Pengguna KRL lainnya, Fajar, mengatakan antrean lebih parah terjadi setiap Senin. Karena itu, dia memilih transportasi umum lainnya untuk ke Jakarta setiap Senin.

Fajar pun menyarankan agar waktu keberangkatan kereta api dipercepat. Dia mengatakan Stasiun Bogor adalah waktu keberangkatan pertama KRL dari Bogor. Menurutnya, jeda kereta yang berangkat dari Stasiun Bogor memakan waktu lama.

“Lama. Bahkan orang yang nunggu di dalam kereta bisa nunggu 30 menit. Iya, saya pernah nunggu (kereta berangkat) sampai 45 menit. Kalau untuk pembatasan sosialnya sudah terlalu bagus, ya. Jadi jadwal keberangkatannya diperpendek waktunya. Jadi kalau setiap kereta keberangkatannya misal 15 menit, 7 menit, jadi berapa menit sekali,” kata Fajar.

Agam, pengguna KRL lainnya meminta adanya penambahan jumlah kereta untuk mengurangi kepadatan. Selain itu, dia menyarankan agar layanan bus gratis yang disediakan ditambah.

“Ya ditambah mungkin KRL-nya sama bus gratisnya, nggak Senin aja biar nggak membeludak,” katanya.

Kondisi Stasiun Bogor pagi ini masih terpantau ramai. Antrean masyarakat yang akan menggunakan KRL terjadi sampai koridor.

Selasa (7/7/2020) pukul 06.06 WIB, masyarakat tampak berdatangan dan memadati Stasiun Bogor. Antrean sendiri dibagi menjadi 3 banjar.

Semakin siang, jumlah orang yang akan menggunakan KRL bertambah banyak hingga antrean pun semakin mengular. Meski antrean terus memanjang, semua penumpang patuh dengan berdiri di marka yang telah disediakan.

Antrean mengular di stasiun ini lantaran penerapan protokol kesehatan yang diperketat oleh PT KCI. PT KCI sebelumnya menyampaikan akan lebih memperketat protokol kesehatan di KRL lantaran transportasi umum itu dianggap kerap menjadi tempat penularan virus Corona.

“PT KCI sadar sebagai transportasi publik dengan jumlah pengguna terbesar di wilayah Jabodetabek, KRL Commuter Line memiliki fungsi yang sangat penting dalam mendukung aktivitas warga untuk kembali produktif dengan disiplin dan aman. Karena itu berbagai protokol kesehatan tetap dilaksanakan oleh KCI tanpa kompromi,” kata VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba, Rabu (1/7).

“Seluruh pengguna KRL wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL. Selain masker PT KCI juga sangat menyarankan pengguna memakai pelindung wajah (face shield), jaket atau baju lengan panjang, dan sarung tangan,” ucap Anne.

Protokol lainnya, sebut Anne, adalah ketika masuk stasiun pengguna KRL harus diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermo gun dan thermal scanner, lalu wajib mencuci tangan menggunakan wastafel yang tersedia. Kemudian jaga jarak aman juga harus diperhatikan.

“Setiap pengguna wajib menjaga jarak aman dengan sesama. Untuk melaksanakan jaga jarak ini, seluruh stasiun telah dilengkapi marka antrean sebagai pedoman pengguna. Marka yang menandai posisi duduk dan berdiri pengguna sesuai kapasitas 74 orang dalam tiap kereta juga telah terpasang di seluruh rangkaian KRL,” ujarnya.