Pemerintah Gencarkan Program Bansos, Angka Kemiskinan di Bulan Maret Naik

Nasional157 views

Inionline.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin sampai Maret 2020 sebesar 26,42 juta. Angka tersebut naik 1,63 juta dibandingkan pada September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang dari Maret tahun 2019.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan angka kemiskinan pada Maret 2020 sesuai dengan prediksi. Itu terjadi karena kontraksi perekonomian memberikan tekanan cukup dalam terutama masyarakat kelas bawah maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Kalau kemarin kan prediksi ekonomi kontraksi dan kenaikan (kemiskinan) karena adanya PSBB, ini memang yang terkna ke UMKM dan kelompok (masyarakat) paling bawah,” kata Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, seperti ditulis Kamis (16/7).

Bendahara Negara ini melanjutkan, untuk menekan angka kemiskinan sejumlah program bantuan sosial (bansos) yang sudah ada akan didorong realisasinya sehingga bisa membantu meringankan masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi covid-19.

“Kita fokuskan bansos-bansos kita yang sekarang sudah ditambah dan diperpanjang. Jadi sekarang untuk PKH tambahkan beras, tambah (insentif) UMKM, bansos produktif. Yang belum bankable diidentifikasi supaya memiliki daya tahan bagi yang levelnya betul-betul di bawah,” jelas dia.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi penyaluran anggaran perlindungan sosial baru menyentuh angka 35,6 persen atau setara dengan Rp72,5 triliun. Adapun realisasi tersebut didapatkan hingga per 31 Juni 2020.

Pandemi Corona Dorong Kemiskinan

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk miskin. Salah satunya akibat penyebaran virus corona asal Wuhan di China.

“Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga akan mendorong terjadinya peningkatan angka kemiskinan,” tutur Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (15/7).

Akibat penyebaran virus corona, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia juga mengalami penurunan. Pada Maret 2020 terjadi penurunan kunjungan wisman sebesar 64,11 persen dibandingkan pada Maret 2019.

Meski pemerintah Indonesia secara resmi baru mengumumkan kasus Covid-19 pada awal bulan Maret 2020, namun industri pariwisata sudah mulai terguncang sejak bulan Februari. “Sektor pariwisata dan pendukungnya sudah mulai terdampak sejak bulan Februari 2020,” imbuhnya.

Suhariyanto mengatakan, jumlah penduduk hampir miskin yang bekerja di sektor informal jumlahnya mencapai 12,15 juta orang. Kelompok ini merupakan penduduk yang rentan terhadap kemiskinan dan paling terdampak akibat pandemi Covid-19.