Di Masa Pandemi Pasar Properti Digital Semarak

Inionline.id – “Dari sisi developer akan mengganti strategi penjualan. Dari yang awalnya lebih banyak fokus secara offline, diganti dengan lebih banyak secara online,” ujar Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto, di Jakarta, Kamis, 9 Juli 2020.

Konsultan properti ini memprediksi, para pengembang juga akan lebih banyak menggunakan iklan dalam pencegahan Covid-19, seperti pemberitahuan kepada pengunjung dan karyawan agar harus mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung ke lokasi proyek atau galeri pemasaran atau unit pamer (show unit).

Ferry menyebut, terdapat sejumlah strategi penjualan yang bisa digunakan dalam memasarkan produk properti dalam teknologi digital, misalnya menggunakan teknologi VR (Virtual Reality).

Ihwal dampak pandemi terhadap kinerja penjualan hunian, Ferry mengatakan, akan ada sedikit penyesuaian harga jual setelah tertahan pada kuartal sebelumnya. Lalu juga membuat cara bayar yang lebih meringankan, seperti memperpanjang tenor cicilan atau menghilangkan uang muka.

Sementara dari sisi konsumen, Ferry melanjutkan, mayoritas orang yang membeli properti residensial saat ini dinilai adalah investor, yang diperkirakan akan menahan pembelian karena harus mengalokasikan dana untuk keperluan lain yang lebih penting saat ini.

“Kemungkinan besar pasar apartemen baru akan pulih tahun depan sesuai dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan membaik di tahun depan apabila pandemi berakhir,” kata dia memaparkan.

Sejumlah pengembang memang menunjukkan stagnasi atau terhambatnya pertumbuhan harga atau kesukaran dalam memasarkan produk yang mereka miliki. Namun, ada beberapa proyek yang menyiratkan optimisme pada masa pandemi.

Salah satu pengembang yang optimistis adalah Lavon, dengan proyeknya Lavon by SwanCity di Tangerang New Industri City. Pengembang ini mencatatkan pertumbuhan penjualan yang signifikan dengan berhasil menjual sekitar 150 unit pada April lalu.

“Meskipun pandemi telah menyebabkan pelemahan ekonomi, tapi kami mengalami sisi lain dari dampak tersebut berupa peningkatan permintaan hunian di Lavon. Selama bulan April, ketika efek pandemi Covid-19 terasa sangat sulit, 150 unit rumah di Lavon terjual kepada pelanggan. Itu membuktikan bahwa masa pandemi sebenarnya merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi rumah,” tutur Direktur Pemasaran Lavon, Arnold Montana, dalam rilisnya.