Menurut Pakar Pendidikan PPDB Lebih Adil Pakai Tes

Pendidikan157 views

Inionline.id – Pakar Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Suyanto menilai proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lebih baik menggunakan sistem tes. Sistem ini dianggap lebih adil dalam menyeleksi siswa.

“Sehingga, tes masuk lebih fair. Tapi kan enggak ada lagi, enggak mungkin diadakan lagi dalam kondisi seperti ini (pandemi covid-19),” ungkap Suyanto dalam Webinar di kanal YouTube KR TV, Jumat, 12 Juni 2020.

Rektor UNY periode 1999-2005 ini menyebut sempat ada rencana di daerah akan mengadakan tes PPDB. Ini sebagai bentuk respons dihapusnya Ujian Nasional (UN) yang sebelumnya jadi instrumen penilaian PPDB.

“Dulu sebelum ada covid-19 dan ada kebijakan UN dihapus maka banyak daerah itu bercita-cita untuk melakukan ujian berbasis daerah, karena ada covid-19. Tidak mungkin bisa diadakan, “ terangnya.

Saat ini, ia mengaku setuju dengan instrumen gabungan nilai untuk PPDB 2020/2021. Memberi bobot nilai jadi aspek penting.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Yogyakarta telah mengeluarkan instrumen nilai gabungan dengan memberi pembototan. Salah satunya, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SD dari tiga mata pelajara yakni bahasa Indonesia, Matematika dan IPA dengan pembobotan 40 Persen. Instrumen lainnya yakni nilai rapor SMP dengan pembobotan 60 persen.

Jumlah keduanya akan mendapat bobot 80 persen, ditambah rata-rata nilai UN sekolah empat tahun terakhir dengan bobot 10 persen. Lalu, nilai akreditasi sekolah dengan bobot 10 persen.

Ia menyarankan agar cermat untuk melakukan penilaian prestasi. Bukan tanpa sebab, banyak siswa yang hilang semangat karena gagal masuk sekolah yang dicita-citakan dengan modal prestasi yang ia peroleh.

“Harus cermat karena menyangkut nasib anak, karena kalau tidak bisa memenuhi cita citanya akibat dari sistem yang kurang representasi dia motivasi akan turun,” tegasnya.