Inionline.id – Faktor tersebut adalah keterjangkauan harga. Untuk menggaet konsumen dan mendongkrak penjualan, properti dengan harga terjangkau harus menjadi perhatian para pengembang.
Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni mengatakan, keterjangkauan harga masih menjadi nilai lebih dari suatu produk dan meningkatkan minat beli properti, selain juga protokol kesehatan.
“Harga yang terjangkau masih menjadi faktor menarik bagi konsumen. Meskipun ada pandemi, umumnya calon user masih sangat concern terhadap harga atau biaya yang harus dibayarkan,” kata Angra, sebagaimana dikutip dari Bisnis, Jumat, 19 Juni 2020.
Angra menambahkan, harga yang terjangkau masih jadi opsi tepat mengingat pasar terbesar berasal dari kalangan menengah bawah dan juga milenial. Harga di kisaran Rp200-500 juta dinilai masih menjadi yang paling banyak diminati.
Sementara itu, aspek kesehatan saat pandemi juga menjadi faktor orang memilih properti. Ini tergantung bagaimana pengembang bisa mensosialisasikan dan menjamin prinsip kesehatan, kebersihan, dan keamanan dalam proyek atau unit yang dipasarkan.
“Misalnya, dalam hal mengatur ruang gerak di dalam kawasan, bagaimana memisahkan bahkan membuat barrier antara zona bersih dan non-bersih, higienis itu sangat penting,” kata Angra menjelaskan.
Sebagai salah satu nilai tambah, pengembang juga harus menyediakan fasilitas medis untuk kebutuhan darurat. Lalu perlu juga menyediakan area karantina yang terpisah dengan lainnya dan menyediakan ruang steril.
Untuk hunian, unit bisa didesain lebih fleksibel dengan banyak ruang terbuka, ruang dan fasilitas olahraga, dan menyediakan juga fasilitas pendukung bagi yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
