Poin-poin Instruksi Terbaru Jokowi Persiapkan Tatanan New Normal

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat membahas pelaksanaan protokol tatanan normal baru. Jokowi menyampaikan sejumlah instruksi.

Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas ‘Persiapan Pelaksanaan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19’ di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020).

Dia meminta seluruh jajarannya mempelajari kondisi di lapangan untuk mempersiapkan tatanan normal yang baru di tengah pandemi virus Corona baru (COVID-19).

Jokowi memerintahkan agar protokol kesehatan disesuaikan dengan tatanan normal baru nantinya. “Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat,” kata Jokowi saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5/2020).

Jokowi menyampaikan sebelumnya sudah ada 4 provinsi serta 25 kabupaten/kota yang tengah bersiap menuju normal yang baru. Wilayah itu, disebut Jokowi, diketahui memiliki tingkat penularan Corona yang rendah. Namun ke depan, kata Jokowi, tatanan normal baru dapat diperluas jika efektif.

Penerapan normal yang baru itu nantinya, disebut Jokowi, bersamaan dengan pendisiplinan protokol kesehatan yang dikawal jajaran Polri dan TNI.

Jokowi yakin cara seperti ini nantinya akan menekan penyebaran virus Corona baru untuk tidak meluas. Berikut ini poin-poin instruksi terbaru Jokowi persiapkan tatanan normal baru:

osialisasikan Tatanan Normal Baru Secara Masif

Jokowi meminta protokol tatanan normal baru tersebut disosialisasikan secara masif.
“Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat,” kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5/2020).

Jokowi ingin masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang wajib diterapkan dalam normal baru tersebut. Misalnya jaga jarak dan menggunakan masker dalam kegiatan sehari-hari.

“Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, baik mengenai jaga jarak, mengenai pakai masker, mengenai cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dengan jumlah banyak,” tuturnya.

Jokowi yakin, dengan sosialisasi yang masif, kurva angka reproduksi/tingkat penularan awal virus Corona atau R0 bisa semakin menurun. Dia mengatakan rendahnya R0 juga sudah terjadi di beberapa provinsi di Indonesia.

“Kalau ini sosialisasi ini betul-betul kita lakukan secara masif saya yakin kurva R0 dan Rt betul-betul bisa kita turunkan. Dan ini sudah kita lihat di beberapa provinsi bisa kita kerjakan,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, tatanan normal baru ini akan diuji coba di beberapa provinsi dan kabupaten/kota. Khususnya di provinsi dan kabupaten, kota yang memiliki R0 di bawah 1.

“Kemudian nanti juga akan kita mulai untuk tatanan baru ini kita coba di beberapa provinsi kabupaten kota yang memiliki R0 di bawah 1 dan sektor tertentu yang kita lihat di lapangan bisa mengikuti tatanan norma baru yang kita kerjakan,” kata Jokowi.

Uji Sampel Corona Dimasifkan

Jokowi meminta jajarannya mempersiapkan protokol adaptasi untuk menuju tatanan normal baru di tengah pandemi virus Corona. Untuk daerah yang masih tinggi angka kasus positif Corona, Jokowi memberikan sejumlah perintah untuk dilakukan.
Jokowi meminta agar pengujian spesimen terkait Corona kian dimasifkan. Ini juga termasuk pelacakan kepada pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pantauan (ODP).

“Memasifkan pengujian sampel, pelacakan yang agresif terhadap yang PDP maupun ODP, dan melakukan isolasi yang ketat,” ucap Jokowi saat membuka ratas.

Menurut Jokowi, ini perlu dilakukan untuk daerah-daerah yang masih tinggi kasus positif Corona.

“Ini kita lakukan pada provinsi-provinsi yang kurvanya masih naik,” jelas Jokowi.

Jokowi juga telah meminta kepada jajaran TNI dan Polri untuk menyiapkan pasukan di daerah-daerah yang kurva kasus positif Corona-nya masih tinggi. Salah satunya di Jawa Timur.

“Di Jawa Timur, misalnya, untuk kita tambah bantuan pasukan aparat di sana agar bisa menekan kurvanya agar tidak naik lagi,” tutur Jokowi.

Cek Kesiapan Daerah dalam Kendalikan Corona

Jokowi meminta agar kesiapan semua daerah mengendalikan virus Corona dicek.
“Yang keempat, dalam menuju tataran normal baru ini saya minta tolong dicek tingkat kesiapan daerah dalam mengendalikan virus ini,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan telah meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk menambah jumlah aparat di daerah-daerah yang masih tinggi penularannya. Salah satu daerah yang menurut Jokowi harus ditambah aparatnya, yakni Jawa Timur.

“Untuk daerah-daerah yang masih tinggi, yang masih naik, saya kemarin sudah minta, perintahkan kepada Gugus Tugas, pada Panglima TNI dan Kapolri, untuk di Jawa Timur, misalnya, untuk kita tambah bantuan pasukan, aparat di sana agar bisa menekan kurvanya agar tidak naik lagi,” terang Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menginstruksikan pengujian sampel secara masih dan isolasi yang ketat di daerah. Jokowi menuturkan kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan di daerah yang angka penularan Corona-nya masih naik.

“Dan memasifkan pengujian sampel, pelacakan yang agresif terhadap yang PDP maupun ODP, dan melakukan isolasi yang ketat. Ini kita lakukan pada provinsi-provinsi yang masih, kurvanya masih naik,” sebut Jokowi.

Perluas Pelaksanaan New Normal Jika Efektif

Jokowi ingin memperluas pelaksanaan new normal jika dirasa efektif. “Apabila ini nanti efektif, kita akan gelar, kita perluas lagi, kita lebarkan lagi ke provinsi yang lain, dan kabupaten dan kota yang lain,” kata Jokowi.

Aparat TNI dan Polri dilibatkan dalam persiapan pelaksanaan ‘new normal’. ‘New normal’ diberlakukan di stasiun hingga pusat niaga.

“Kemarin sudah kita mulai, sudah digelar pasukan aparat dari TNI dan Polri yang diterjunkan ke lapangan, ke titik-titik keramaian di 4 provinsi dan 25 kabupaten dan kota dalam rangka persiapan pelaksanaan tatanan normal baru yang akan kita lihat dari angka-angka dan fakta di lapangan yang kaitannya dengan R0 dan Rt,” ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta protokol adaptasi ‘new normal’ disosialisasikan secara masif ke masyarakat. Harapannya, masyarakat mengetahui memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Saya minta protokol adaptasi tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan Kemenkes disosialisasikan masif ke masyarakat sehingga masyarakat tahu apa yang dikerjakan,” ucapnya.

Adaptasi protokol new normal diberlakukan di Provinsi Jabar, DKI Jakarta, Sumbar, dan Gorontalo. Sedangkan, ini 25 kabupaten/kota yang tengah persiapan ‘new normal’:

1. Kota Pekanbaru
2. Kota Dumai
3. Kabupaten Kampar
4. Kabupaten Pelalawan
5. Kabupaten Siak
6. Kabupaten Bengkalis
7. Kota Palembang
8. Kota Prabumulih
9. Kota Tangerang
10. Kota Tangerang Selatan
11. Kabupaten Tangerang
12. Kota Tegal
13. Kota Surabaya
14. Kota Malang
15. Kota Batu
16. Kabupaten Sidoharjo
17. Kabupaten Gresik
18. Kabupaten Malang
19. Kota Palangkaraya
20. Kota Tarakan
21. Kota Banjarmasin
22. Kota Banjar Baru
23. Kabupaten Banjar
24. Kabupaten Barito Kuala
25. Kabupaten Buol

Penambahan Pasukan di Daerah Kurva Tinggi

Jokowi memerintahkan penambahan pasukan dilakukan di daerah yang masih memiliki kurva tinggi.

“Saya minta tolong dicek tingkat kesiapan daerah, dalam mengendalikan virus ini. Untuk daerah yang masih tinggi yang kurvanya masih naik saya kemarin juga sudah perintahkan pada gugus tugas, kepada panglima TNI dan Polri,” ujar Jokowi.

Jokowi menyebut dirinya telah meminta gugus tugas, Panglima TNI dan Polri untuk menambah pasukan. Dia menuturkan salah satu daerah yang masih memiliki kurva, tinggi yaitu Jawa Timur.

“Untuk di Jawa Timur, misalnya, untuk kita tambah bantuan pasukan aparat di sana agar bisa menekan kurvanya agar tidak naik lagi,” ujar Jokowi.

Selain penambahan pasukan, Jokowi meminta dilakukan pelacakan ODP dan PDP secara agresif. Hal ini menurutnya perlu dilakukan di setiap provinsi yang masih memiliki kurva tinggi.

“Dan memasifkan pengujian sampel pelacakan agresif terhadap ODP dan PDP, dan melakukan isolasi yang ketat,” kata Jokowi.

“Ini kita lakukan pada provinsi-provinsi yang kurvanya masih naik,” sambungnya.