Pernyataan Lengkap Jokowi Mengenai Kurangnya Uji Spesimen-Waspadai TKI Pulang

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Presiden Jokowi melaporkan sejumlah kebijakan terkait penanganan Corona (COVID-19) di Indonesia. Jokowi menyampaikan mengenai perkembangan uji spesimen, pemulangan pekerja migran Indonesia hingga sejauh mana perkembangan pembuatan vaksin Corona di Indonesia.

“Pagi hari ini saya ingin berbicara 3 hal yaitu yang pertama mengenai pengujian spesimen, kemudian juga penanganan kepulangan pekerja migran Indonesia, dan juga yang ketiga mengenai percepatan produksi alkes dan obat COVID,” kata Jokowi saat memulai Ratas yang disiarkan secara langsung di YouTube Setpres, Senin (11/5/2020).

Jokowi mengatakan saat ini pengujian spesimen PCR yang dilakukan oleh lab-lab medis Indonesia masih jauh dari target yang dimintanya, yakni 10 ribu sehari. Dia meminta lab-lab medis dapat berfungsi maksimal sehingga bisa memeriksa spesimen 10 ribu per hari nya.

Jokowi juga menyampaikan mengenai kepulangan pekerja migran Indonesia yang akan tiba di Indonesia pada bulan Mei dan Juni sekitar 34 ribu orang. Jokowi meminta jajarannya menyiapkan tempat karantina yang layak untuk pekerja migran yang akan tiba nanti.

“Ini agar betul-betul diantisipasi, disiapkan, ditangani proses kedatangan mereka di pintu-pintu masuk yang telah kita tetapkan dan juga diikuti pergerakan sampai ke daerah,” katanya.

“Sekali lagi ingin saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita miliki. Dan juga dipastikan kesiapan tempat karantina, disiapkan rumah sakit rujukan bagi para pekerja migran kita tersebut,” imbuhnya.

Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi:

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, Bapak Ibu Menteri dan seluruh kepala lembaga.

Pagi hari ini saya ingin berbicara 3 hal yaitu yang pertama mengenai pengujian spesimen, kemudian juga penanganan kepulangan pekerja migran Indonesia, dan juga yang ketiga mengenai percepatan produksi alkes dan obat COVID

Yang pertama yang berkaitan dengan perbaikan total pada kapasitas kecepatan pengujian spesimen PCR. Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari. Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu yaitu 10 ribu spesimen per hari dan data dari Gugus Tugas sekarang ini sudah ada 104 lab yang masuk dalam jaringan lab COVID-19 dan saya ingin dipastikan bahwa lab-lab tersebut berfungsi maksimal meskipun dari 104 lab tadi, 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan

Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih ini perlu lebih diperhatikan lagi, juga yang berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang terutama untuk reagen PCR, RNA dan VTM. Dan saya minta ini segera diselesaikan dalam minggu ini

Kemudian yang kedua yang berkaitan dengan kepulangan pekerja migran Indonesia agar betul-betul berjalan dengan baik di lapangan. Saya juga menerima laporan bahwa pada bulan Mei dan Juni ada kurang lebih 34 ribu pekerja migran Indonesia yang kontraknya akan berakhir dan mereka berasal dari Jatim ini ada 8.900 kurang lebih, dari Jateng 7.400, dari Jabar 5.800, dari NTB 4.200, dari Sumut kurang lebih 2.800, dari Lampung 1.800, dan 500 orang dari Bali, ini agar betul-betul diantisipasi, disiapkan, ditangani proses kedatangan mereka di pintu-pintu masuk yang telah kita tetapkan dan juga diikuti pergerakan sampai ke daerah

Saya kira kita melihat untuk jalur udara 2 pintu masuk di Soekarno-Hatta dan di Bandara Ngurah Rai, kemudian untuk ABK kapal pesiar juga di Benoa Bali di Tanjung Priok dan juga pekerja migran yang dari Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai. Sekali lagi ingin saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita miliki. Dan juga dipastikan kesiapan tempat karantina, disiapkan rumah sakit rujukan bagi para pekerja migran kita tersebut

Dan yang ketiga saya juga menerima laporan dari Kementerian Ristek dan BRIN yang telah berhasil mengembangkan PCR tes kit kemudian non PCR diagnostic test dan juga ventilator serta mobile BSL II dan saya minta ini agar inovasi-inovasi yang telah dilakukan ini mulai kita bisa produksi secara massal sehingga kita tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain. Kita harapkan nanti paling tidak akhir Mei ini atau awal Juni ini sudah bisa kita produksi. Juga saya melihat sudah ada pengujian yang signifikan dalam plasma yang rencananya ini akan diuji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit dan juga stem cell untuk menggantikan jaringan baru yang rusak.

Kemajuan signifikan juga terjadi pada penelitian genom sequencing ini tahapan penting dalam tahapan berikutnya untuk menemukan vaksin yang sesuai dengan negara kita. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini dan saya minta tadi seluruh hasil riset dan inovasi ini didukung penuh, proses-proses perizinannya dilakukan cepat dan juga disambungkan ke industri baik itu BUMN maupun swasta. Terima kasih.