Jokowi Kembali Peringatkan Bahwa Pelonggaran PSBB Baru Sebatas Skenario

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyoroti wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jokowi menegaskan pelonggaran PSBB masih sebatas skenario.

Pemerintah masih memberlakukan PSBB sesuai ketentuan yang berlaku.

“Saya ingin tegaskan belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Karena jangan muncul di masyarakat bahwa pemerintah sudah mulai melonggarkan PSBB. Belum. Belum ada kebijakan pelonggaran PSBB,” kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/5/2020).

Pemerintah sejauh ini masih mempersiapkan skenario pelonggaran PSBB. Keputusan itu, kata Jokowi, juga melihat waktu yang tepat.

“Yang sedang kita siapkan ini memang baru sebatas rencana atau skenario pelonggaran yang akan diputuskan setelah ada timing yang tepat serta melihat data-data dan fakta di lapangan,” ujarnya.

“Biar semuanya jelas, karena kita harus hati-hati, jangan keliru kita memutuskan,” imbuhnya.

Dalam pernyataan sebelumnya, Jokowi menyampaikan belum ada rencana pelonggaran PSBB. Pihaknya tidak ingin keliru mengambil keputusan.

“Belum ya (pelonggaran PSBB), tapi kita ingin terus akan melihat angka angka dan fakta di lapangan. Intinya kita harus sangat hati-hati, jangan sampai kita keliru memutuskan,” kata Jokowi dalam pernyataannya, Jumat (15/5/2020.

Pernyataan serupa pernah ditegaskan Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluasi PSBB yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5/2020).

Jokowi meminta pelonggaran PSBB dilakukan dengan hati-hati.

“Pelonggaran PSBB agar dilakukan secara hati-hati. Tidak dilakukan secara tergesa-gesa,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan keputusan pelonggaran PSBB harus dipikirkan dan dipertimbangkan matang. Keputusan harus didasari data-data faktual di lapangan.

“Semua didasarkan pada data lapangan, sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar. Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB,” ujarnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md mengemukakan pemerintah sedang memikirkan relaksasi PSBB sebagai tanggapan atas keluhan masyarakat yang tidak dapat melakukan aktivitas dengan bebas saat PSBB. Pemerintah menilai, bila masyarakat terlalu dikekang, dapat timbul stres yang akhirnya berdampak menurunkan imunitas serta membuat tubuh menjadi lemah.

“Kita tahu ada keluhan ini sulit keluar, sulit berbelanja, dan sebagainya, sulit mencari nafkah dan sebagainya. Kita sudah sedang memikirkan apa yang disebut relaksasi PSBB,” kata Mahfud saat siaran langsung melalui akun Instagram-nya, @mohmahfudmd, Sabtu (2/5).

Pelonggaran-pelonggaran aktivitas pada relaksasi PSBB itu seperti mengizinkan rumah makan buka, tapi dengan menerapkan protokol tertentu. Menurutnya, imunitas masyarakat bisa menurun jika masyarakat merasa stres karena dikekang oleh aturan PSBB.