Jika Ingin Main di MLS Bale Harus Mau Potong Gaji

Inionline.id – Gareth Bale berhasrat bermain di Major League Soccer. Namun, keinginan pemain 30 tahun tersebut bakal sulit terwujud karena gajinya yang terlalu tinggi.

Bale mendapatkan gaji bersih 14,5 euro (15,7 dolar Amerika Serikat) per musim dari Real Madrid. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari pemain dengan bayaran termahal di MLS yaitu Javier Chicharito Hernandez. Chicharito mendapat gaji kotor 9 juta dolar AS per tahun.

MLS sendiri memberlakukan aturan pembatasan gaji pemain (salary cap). Hanya tiga pemain dari setiap tim yang gajinya di atas salary cap. Sisanya klub hanya boleh memiliki tanggungan gaji sebesar 590.000 dolar AS per tahun.

Aturan inilah yang menjadi penghalang Bale bermain di MLS. Apalagi, kondisi finansial klub MLS kini juga kurang baik imbas dari wabah Virus Corona. Gosip yang beredar pihak klub tengah bernegosiasi kepada para pemain mengenai pengurangan gaji hingga 50 persen.

Satu-satunya cara agar Bale bisa bermain MLS saat ini adalah ia harus rela gajinya dipotong. Mantan pemain yang pernah merumput di MLS, Juan Arango menilai hal tersebut jelas berat untuk Bale.

Namun, Bale harus melihat sisi positif jika dia bermain di MLS. Bale masih bisa meningkatkan pendapat lewat hak komersial dirinya. Selain itu, tekanan dari media juga terbilang minim di MLS.

“Satu-satunya solusi adalah Gareth harus menerima pengurangan gaji karena tidak ada franchise yang dapat membayar gajinya seperti Madrid. Dia harus memikirkan cara-cara lain untuk menghasilkan penghasilan lain dari hak komersial,” ujar Arango dikutip dari AS.

“Kehilangan separuh gajinya di Madrid untuk datang ke Amerika? Saya ragu untuk itu, tapi mungkin dia bisa merasa hal yang lebih manusiawi disini seperti tidak adanya tekanan

“Anda memiliki kehidupan yang lebih damai di negara yang tidak akan mengkritiknya karena bermain golf,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *