Ratusan Ikan Mati di Situ Citongtut Bogor, Aleg DPRD Jabar Siap Investigasi

Antar Daerah357 views

Bogor, Inionline.Id – Warga Kampung Wanaherang, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor gempar, pasalnya ratusan ikan mati mengambang pada Kamis (02/04/2020). melihat kejadian tersebut, warga jadi berkerumun menyaksikan hal itu, Kepala Seksi (Kasi) Trantib Kecamatan Gunung putri, Suradi langsung menghimbau warga untuk membubarkan diri karena sedang terjadi wabah covid-19.

Kuat dugaan, Situ Citongtut sudah dicemari limbah sehingga ikan yang ada didalamnya mati mengambang ke permukaan situ.

“Tadi, sample air sudah diambil oleh satgas lingkungan hidup. Air danau itu diperiksa di laboratorium Dinas lingkungan hidup (DLH) untuk mengetahui kandungan racun penyebab matinya ratusan ikan,” tandas Suradi.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, M Ichsan mengatakan bahwa per-hari ini, Jum’at (03/04/2020) masih melakukan penelitian terhadap sample air buangan dari pabrik yang ada disekitar Situ Citongtut.

“Ada 18 pabrik di wilayah sekitar Situ, nanti metode sampling yang dilakukan akan bekerjasama dengan pemerintah desa Cicadas agar melakukan dua kali sampling yaitu saat normal di siang hari dan disaat malam, karena trendnya itu pabrik berani membuang limbah disaat tidak ada kegiatan ya biasanya waktu malam,” kata Ichsan.

Situ Citongtut, Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Dirinya pun menambahkan alasan DLH harus mengajak serta Pemerintah desa karena mereka dianggap yang paling paham dan kenal akan wilayahnya, selain itu Ichsan juga menegaskan agar DLH serius dalam menjalani operasi penyelidikan ini.

“Dari segi warna air sudah kelihatan ini limbah, kalau sampai mematikan ikan ini bisa dipastikan limbahnya beracun,” ujar Ichsan.

Politisi PKS tersebut juga memastikan bahwa hari senin secara daring, Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat akan menggelar hearing dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) terkait penyampaian nota penanganan terhadap Situ Citongtut ini.

“Selain Situ Citongtut ini menjadi aspirasi warga Gunungputri untuk dijadikan tempat wisata, problem terkait juru situ yang kurang berkinerja, jumlah tanaman eceng gondok di Citongtut sudah berlebihan dan masyarakat menyarankan agar juru situ harusnya penduduk asli setempat, kondisinya yang sekaran juru situnya bukan dari warga setempat, kedepannya kami usulkan kepada Dinas PSDA juru situ harus warga setempat dan orang yang tepat sehingga pengawasannya lebih melekat,” imbuh Ichsan.

Berkaitan dengan dugaan pencemaran limbah di Situ Citongtut ini, proses penyelidikan yang sedang berlangsung membuat Ichsan menilai bahwa pabrik yang membuang limbahnya ke situ tersebut tidak memiliki sistem ipal atau ipal komunal yang bagus.

“Ini kayanya loss, kalau sudah menyangkut begini pabrik yang mencemari situ bisa ditutup sekalipun produksinya bagus, ini kan sudah melanggar amdal, jadi atas nama amdal pabrik itu harus ditutup,” tegas Ichsan.

Terdapat irisan pada kasus ini dimana kewenangan pemberdayaan situnya ada di dinas PSDA, tetapi jika sudah masuk kepada ranah penegakan hukumnya, Ichsan meyakini bahwa tindakan law enforcement harus diambil alih oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

“Jadi nanti minimal harus ada laporan dulu dari Dewan, dari pengaduan masyarakat, jadi dinas harus serius dan tidak disepelekan dalam penindakannya,” tutup Ichsan.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni meminta Pol PP Kecamatan Gunungputri untuk melacak perusahaan yang membuang limbahnya ke danau. Diduga, matinya ratusan ekor ikan disebabkan oleh perusahaan nakal yang ada di sekitar danau.

Mantan ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gunungputri ini juga minta DLH, agar turun menyelidiki lebih lanjut. Dihimbau pula, semua perusahaan berhenti mencemari alam, agar sungai dan danau tetap terjaga.

“Ini ada perusahaan yang sengaja membuang limbahnya ke danau. Saya yakin itu, dan harus diusut tuntas. DLH harus menyelidiki dan memberikan pemahaman akan dampak pencemaran. Agar alam, sungai dan setu tetap terjaga keasriannya,” pungkas Fathoni. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *