3.500 Karyawan Hotel di Sumsel Dirumahkan

Ekonomi157 views

Inionline.id – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan sekitar 3.500 karyawan hotel di Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa dirumahkan pada April. Jumlah tersebut mewakili 50 persen dari total karyawan sektor perhotelan di Sumsel yang mencapai 7.000 orang.

Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin mengatakan nyaris tidak ada tamu yang berkunjung ke hotel sebagai dampak penyebaran virus corona (covid-19).

“Hotel di Palembang dan sejumlah daerah Sumsel lainnya berupaya tetap buka atau bertahan beroperasi dengan melakukan berbagai efisiensi dan merumahkan sebagian karyawan,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (20/4).

Ia menuturkan tingkat hunian (okupansi) kamar hotel anjlok hingga 95 persen. Tingkat okupansi hotel hanya tersisa sekitar 5 persen-10 persen dari kapasitas kamar tersedia. Tren penurunan okupansi telah berlangsung sejak Februari hingga saat ini.

Sebagian hotel yang masih mampu bertahan, lanjutnya, tetap beroperasi meskipun secara bisnis merugi karena okupansi sangat rendah. Namun, hotel yang tak mampu mempertahankan operasionalnya, memilih untuk tutup sementara.

Ia mengatakan jika penyebaran virus terus meluas dan keadaan semakin buruk, maka akan lebih banyak hotel yang tutup. Imbasnya, makin banyak karyawan yang dirumahkan bahkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Untuk informasi, hotel berbintang di Kota Palembang yang tutup sementara, antara lain Hotel Santika Bandara, Hotel Aryaduta, Hotel Sandjaya, Hotel Shofa Marwah, dan Hotel Sentosa.

Sedangkan di luar Palembang terdapat enam hotel berbintang yang tutup sementara yakni, Hotel Daffam Lubuklinggau, Note Hotel dan Hotel Grand Citra di Prabumulih, Penginapan dan Resto Lagenda, Hotel dan Villa Mentari, serta Hotel Permata Bunda di Pagaralam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *