Inionline.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meminta perguruan tinggi menerapkan pembelajaran alternatif kepada mahasiswa selama masa darurat virus Corona (COVID-19). Pembelajaran atau perkuliahan di kampus bisa diganti dengan aktivitas kemanusiaan untuk mengurangi penyebaran virus.
“Dalam kondisi darurat ini, proses penyelenggaraan pendidikan tinggi mohon dilakukan dengan pendekatan yang tepat sekaligus membantu upaya untuk menahan laju pertumbuhan wabah,” kata Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Nizam, dalam surat edaran yang diunggah di akun Twitter Ditjen Dikti, Rabu (25/3/2020).
Dalam surat tersebut, dijelaskan beberapa alternatif pembelajaran untuk mahasiswa. Mahasiswa kesehatan bisa ikut membantu call center dan melakukan screening pada masyarakat.
Sementara mahasiswa bidang keinsinyuran bisa membantu membuat alat kesehatan, Mahasiswa bidang agro jaga bisa membantu pengadaan pangan sehat dan murah. Kegiatan tersebut, kata dia, dapat disetarakan dengan kewajiban yang diberikan kepada mahasiswa.
“Kegiatan relawan kemanusiaan dapat disetarakan dengan KKN, tugas-tugas dapat disetarakan dengan mata kuliah yang relevan atau skripsi dan sebagainya,” lanjut dia.
“Sebagai gambaran, kegiatan kemanusiaan selama 6 bulan penuh dapat disetarakan dengan 20 SKS pembelajaran mahasiswa. Kegiatan ujian tengah semester atau ujian akhir semester dapat disesuaikan dengan kondisi,” ucap Nizam.
“Melalui upaya-upaya kecil tersebut, secara akumulatif diharapkan akan menjadi gerakan massal untuk mengatasi pandemi,” pungkasnya.