Pertamina Kenalkan Kemitraan Bisnis Pertashop kepada Kepala Desa se-Jawa Barat

Nasional257 views

Bogor, Inionline.id – Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia.

Kali ini sosialisasi disampaikan oleh Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid, kepada sekitar 8.700 orang terdiri dari Camat, Kepala Desa, perangkatnya se-Jawa Barat dalam Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat, yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Desa, PDT, Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Melalui kerja sama tersebut, Pertamina menargetkan 3.827 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki lembaga penyalur akan dibangun satu outlet Pertashop.

Diawali dengan dibukanya keran lembaga penyalur BBM Pertamina skala kecil di Nusa Dua, Bali pada Kamis (27/2) pekan lalu.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid menyatakan sebagai _agent of development_, Pertamina selalu mendorong pertumbuhan ekonomi negara agar semakin berkembang, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Untuk itu, Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia.

Mas’ud Khamid memastikan, Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelola Pertashop, sejalan dengan Program Pertamina One Village One Outlet sehingga nantinya Pemerintahan Desa memiliki pusat ekonomi baru.

“Pertashop akan menghadirkan produk dengan harga dan kualitas dijamin sama.
Jika jauh dari SPBU atau lebih dari 10 Km, bisa mengajukan Pertashop dengan dana sendiri atau bermitra dengan Pertamina. Dengan konsep ini, kita harapkan keberadaan Pertamina makin terasa manfaatnya dalam menyebarkan energi baik dengan harga dan kualitas terjangkau,” terang Mas’ud.

Konsep Pertashop, tambah Mas’ud, memiliki tiga kategori yakni Gold, Platinum dan Diamond. Pertashop jenis Gold berkapasitas penyaluran 400 liter per hari dengan luasan lahan yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi. Lokasi dari desa ke SPBU, lebih dari 10 Km atau sesuai dengan hasil evaluasi.

Adapun jenis Platinum, berkapasitas penyaluran 1.000 liter per hari, memiliki tangki penyimpanan 10 KL, luas lahan 200 meter persegi dan lokasinya di kecamatan yang belum terdapat SPBU. Sementara jenis Platinum berkapasitas penyaluran 3.000 liter perhari, memiliki tangki timbun 10 KL, luas lahan 500 meter persegi dan berlokasi di kecamatan yang belum terdapat SPBU.

Mas’ud menambahkan, bagi yang berminat kerjasama bisnis Pertashop bisa menyiapkan lahan atau lokasi yang sesuai, dilengkapi dokumen badan usaha atau badan hukum, nanti akan dilakukan survei lapangan untuk melihat kelayakan dari omset dan jarak dengan SPBU atau lembaga penyalur Pertamina yang telah dibangun sebelumnya. Setelah itu, pengurusan administrasi perizinan ke Pemda selanjutnya mengajukan desain dan pembangunan dan tahap akhir adalah kontrak kerjasama dengan Pertamina antara 10 hingga 20 tahun.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan. “Saya pastikan lebih dari 3.000 desa di wilayah Jawa Barat bisa membuka Pertashop dengan modal sendiri atau kerjasama dengan Pertamina. Sehingga kehadiran Pertashop bisa membantu pembangunan ekonomi masyarakat desa,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cisalada, Bogor Muhammad Datul Kahfi merasa antusias dengan kehadiran lembaga penyalur Pertashop. Selain membantu kebutuhan energi di desanya, dirinya merasa produk dari Pertashop lebih aman dan lebih terjamin kualitasnya.

“Desa saya letaknya jauh dari SPBU. Malah lebih banyak penyalur yang tidak resmi, harga dan kualitas beda. Semoga nantinya jika sudah dibangun Pertashop, warga lebih mudah mendapatkan BBM, LPG, dan pelumas,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *