KP2C USULKAN PEMBANGUNAN POLDER DI SEPANJANG ALIRAN  CILEUNGSI

Nasional357 views

KP2C, Inionline.id – Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mendukung sepenuhnya pembangunan Waduk Narogong yang akan dibangun pemerintah  di Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor (Jawa Barat).

Agar efektif menanggulangi banjir, polder atau embung hendaknya juga dibangun di sepanjang aliran sungai Cileungsi.

Pernyataan itu dikemukakan Ketua KP2C, Puarman, Senin (9/3/2020) di Sekretariat KP2C, Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Menurut Puarman, saat ini merebak kesan seolah-olah KP2C memaksa agar pembangunan Waduk Narogong yang terletak  di anak sungai Cileungsi itu dialihkan ke daerah Dayeuh, Cileungsi. Rumor yang beredar ini dikhawatirkan bisa  menunda atau membatalkan pembangunan proyek tersebut.

Mengapa di Dayeuh? Puarman mengatakan waduk Narogong berada di  salah satu anak sungai Cileungsi. Volume air anak sungai ini berkontribusi sekitar 35 persen terhadap induk Sungai Cileungsi.

Sementara Desa Dayeuh berada di aliran utama sungai Cileungsi (hasil penggabungan beberapa anak sungai) “Kami semata-mata  memperhitungkan potensi pencegahan banjirnya. Tidak manfaat yang lain,” ujar Puarman.

Namun begitu, lanjut Puarman, KP2C mendukung sepenuhnya rencana pemerintah membangun  waduk di kawasan Cibadak karena memiliki multi manfaat.

Sejatinya, kehadiran Waduk Narogong diperuntukan sebagai waduk penyedia  bahan baku air minum/bersih warga Bogor dan Bekasi, pengendalian banjir, dan irigasi bagi 400 hektare lahan pertanian.

“Kami memahami dan mendukung sepenuhnya waduk itu karena untuk kemaslahatan umat yang  juga menjadi misi dan visi kami,” terang Puarman.

Penjelasan Puarman ini sekaligus  menepis kesan yang beredar, bahwa KP2C seolah-olah “ngotot” meminta pembangunan  waduk dilakukan pemerintah di daerah Daeyeuh. Hal yang bertolak belakang dengan rencana pemerintah.

Puarman menegaskan, KP2C  sama sekali tidak pernah ‘ngotot’  meminta agar lokasi  pembangunan waduk tersebut dipindah. “Kami hanya sekedar memberikan gambaran dampak penentuan lokasi terhadap pengendalian banjir”, ujar Puarman.

Puarman mengatakan waduk Narogong berada di  salah satu anak sungai Cileungsi. Volume air anak sungai ini berkontribusi sekitar 35 persen terhadap induk Sungai Cileungsi.

Sementara Desa Dayeuh berada di aliran utama sungai Cileungsi (hasil penggabungan beberapa anak sungai)

Dalam penilaian Puarman, opini yang berkembang saat ini di kalangan masyarakat, di mana seolah KP2C memaksakan pembangunan waduk di Daeyeuh, lebih karena dipengaruhi oleh pemberitaan media massa.

Agar kehadiran Waduk Narogong berkontribusi besar bagi pengendalian banjir, KP2C telah mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar juga dibangun polder/embung/kolam retensi di aliran sungai Cileungsi guna meminimalisir dampak banjir.

“Masukan KP2C ini sedang  dipertimbangkan pemerintah,” ujar Puarman mengakhiri penjelasannya. (KP2C)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *