Buntut Panjang Sunatan Massal TPP Dokter Jawa barat, Komisi V DPRD Jabar Angkat Bicara

Bandung, Inionline.Id – Imbas keluarnya Keputusan Gubernur (KepGub) Nomor 910 Tahun 2019 tentang Perubahan ke 6 Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP), memicu protes keras dari para dokter yang bekerja di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Salah satunya yakni dokter-dokter yang ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prov Jabar, Jalan Kolonel Matsuri KM 7 Kab Bandung Barat.

Pasalnya KepGub tersebut memangkas 40% TPP para dokter dari yang selama ini diterima mereka dan membuat penghasilan para dokter setara dengan perawat hingga timbul slogan ‘Perawat Seharga Dokter’. para dokter di RSJ Prov Jabar telah mengeluarkan surat pernyataan sikap dari para dokter di RSJ Prov Jabar yang ditujukan kepada Direktur Utama RSJ setempat. Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Komite Medik RSJ Provinsi Jabar dr. Yuyun Setiawan SpKJ, tertanggal 29 Januari 2020.

“Setelah upaya panjang dari dokter-dokter yang bertugas di 5 Rumah Sakit milik provinsi Jawa Barat, untuk memberikan pertimbangan dalam proses perubahan KepGub no 910/kep979/org/2019 tentang perubahan ke 6 TPP tanggal 28 November dan tidak mendapat tangapan yang serius dari Pemprov Jabar, maka kami Komite Medik RSJ Provinsi Jabar mengambil sikap terhitung tanggal 1 Februari 2020:

  • Seluruh dokter bertugas mulai jam 07:30 sampai 16:00, selebihnya diserahkan tanggung jawab pelayanan pada manajemen.
  • Menuntut adanya jasa medik (Bukan jasa pelayanan).
  • Dokter umum hanya bertanggungjawab terhadap pelayanan IGD, selebihnya diserahkan kepada manajemen.
  • Seluruh pekerjaan diluar pelayanan medis (bukan tupoksi dokter), diserahkan kepada manajemen.
    Demikian adanya, terimakasih atas perhatiannya,” tulis Yuyun dalam surat tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Iwan Suryawan selaku Komisi V DPRD Provinsi Jawa barat mengatakan bahwa masalah ini perlu kajian khusus yang mendalam karena melibatkan banyak hal.

“Inikan terkait penghasilan dan kesejahteraan para dokter, ini masih akan menjadi perdebatan kedepannya, para dokter juga masih bingung terkait hal ini,” ujar Iwan.

Secara singkat, Iwan memastikan bahwa Komisi V DPRD Jabar ingin memberikan yang terbaik untuk para dokter sehingga mereka bisa bekerja sebaik mungkin saat melayani pasien.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *