Bogor Bekasi Banjir Lagi, Komisi IV DPRD Jabar Soroti Sampah dan Bangunan Liar Jadi Masalah

Headline, Nasional157 views

Bogor, Inionline.Id – Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, kembali terendam air. Banjir kedua di awal tahun 2020 ini disebabkan air Sungai Cileungsi yang berhulu di wilayah Kecamatan Sukamakmur dan Babakan Madang itu, debit airnya meluap.

“Banjir di Bojongkulur ini, karena Sungai Cileungsi, tak mampu lagi menampung debit air yang terus naik, akibat di bagian hulu dan hilir diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari inu,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi – Cikeas (KP2C) Puarman, kepada Jurnal Bogor, Selasa (25/02/2020).

Puarman menerangkan, selain menggenangi beberapa wilayah Desa Bojongkulur, banjir luapan Sungai Cileungsi juga merendam sejumlah perumahan dan pemukiman di wilayah Kota Bekasi, seperti di Pondok Gede, Jati Rasa dan Bekasi Barat.

“Sungai Cileungsi ini setiap musim hujan memang airnya sering meluap dan menggenangi pemukiman baik di Gunungputri maupun Kota Bekasi, salah satu sebabnya, kondisi Sungai Cileungsi yang makin menyempit dan dangkal,” ungkap Puarman.

Banjir kedua di awal tahun 2020 ini, kata Puarman, mulai menggenangi pemukiman Selasa dini hari. Air yang menggenangi pemukiman rata-rata satu mata kaki orang dewasa hingga lutut. untuk wilayah Bojongkulur, banjir menggenangi pemukiman warga di 6 RW.

“Selasa siang, genangan air sudah mulai surut, lumpur serta sampah yang masuk kerumah-rumah warga sudah dibersihkan,” katanya.

Meski air sudah surut, tim KP2C dan unsur dari Resimen I Pasukan Pelopor Cikeas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, tim dari Kecamatan Gunungputri, Polsek dan Koramil serta Pemerintah Desa Bojongkulur masih siaga.

“Musim hujan kan belum ada tanda berakhir, tim terus siaga, sebagai langkah antisipasi, di mana ketika air Sungai Cileungsi meluap lagi, kami bisa cepat informasikan kepada warga,” katanya.

Banjir yang acap kali menggenangi wilayah Bojongkulur dan Kota Bekasi, bakal segera ditangani pemerintah pusat dengan rencana membangun Waduk Naraogong, di wilayah Kecamatan Sukamakmur.
Waduk tersebut berfungsi menampung air Sungai Cileungsi, ketika debitnya naik di musim hujan.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa barat, M Ichsan mengatakan bahwa banjir yang terjadi hari ini lebih kepada kejadian terulang seperti awal tahun 2020.

“Memang fasilitas yang kami gagas itu sedang dalam tahap proses realisasi, besok dari Komisi V DPR RI bersama dua Gubernur dari Jawa barat dan Banten, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa barat, Kementrian PUPR, dan beberapa pihak terkait akan rapat bersama di DPR RI membahas masalah banjir ini,” tutur Ichsan.

Langkah preventifnya selama ini baru sebatas pengerukan dan normalisasi tanggul yang sifatnya masih sangat ringan.

“Yang perlu diambil sikap tegas oleh Pemerintah Kabupaten Bogor adalah masalah penanganan sampah dan bangunan-bangunan liar di pinggiran sungai yang rentan itu harus sudah tersadarkan untuk di tertibkan,” kata Ichsan.

Politisi PKS ini menilai, dua hal tersebut akan menjadi tambahan masalah dimana semestinya aliran air yang tidak tersumbat oleh sampah maupun limbah dari bangunan-bangunan liar yang membuang sampah ke sungai bisa di antisipasi oleh Pemkab Bogor.

“Mekanisme pengaturan tata kelola bantaran sungai kami akui memang kewenangannya ada di tingkat Provinsi, hanya saja laporannya harus sigap disinergikan antara Pemkab Bogor dengan Pemprov Jabar,  penindakan cepat harus ada jika terjadi pelanggaran peraturan di bantaran sungai,” tutup Ichsan. (JC)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *