Kemenkominfo Gandeng IPB gelar Forum Dialog Kebangsaan Untuk Tangkal Hoax dan Radikalisme

Bogor, Inionline.Id – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar forum dialog milenial bicara kebangsaan dengan tema utama aku muda Pancasila yang digelar di gedung Auditorium Andi Hakim Nasution, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, pada sabtu (07/12/19).

Acara tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa IPB dan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya adalah Dr. Ismail Cawidu selaku Tenaga Ahli Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, lalu Syaiful Arif MH selaku Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila, Rizza Kamajaya M. Si selaku aktifis Pancasila Kemendagri RI, Sakdiyah Maruf selaku aktifis perempuan, dan Presiden Mahasiswa IPB yaitu Bhirawa Aninditya Wicaksana.

Terkait penanganan hoax yang banyak terjadi di Indonesia, Ismail Cawidu menjelaskan bahwa perkembangan tekhnologi informasi yang sekarang dirasakan masyarakat tidak berimbang dengan penguasaan masyarakat dengan penggunaan tekhnologinya, terutama dalam bidang media literasi.

“Informasi yang diterima dan berkembang di masyarakat, umumnya tidak dibaca dengan baik-baik, tidak dipelajari, langsung di share,” kata Ismail.

Dirinya melanjutkan bahwa jika informasi yang di sebar itu tidak benar, maka hal tersebut masuk dalam kategori penyebaran hoax.

“Maka dari itu acara dialog ini diselenggarakan dalam rangka menumbuhkan semangat setiap orang dalam rangka upaya meningkatkan pengetahuannya dalam menggunakan media,” tutur Ismail.

Selain itu salah satu saran dari mahasiswa IPB dimana agar pemerintah membuatkan aplikasi smart phone yang bisa menyaring berita hoax tampaknya akan ditindak lanjuti ke Dirjen aplikasi di Kemenkominfo karena dirasa merupakan masukan yang perlu dipertimbangkan.

“Sebenarnya Kominfo sudah punya mesin AIS yang dikerjakan 24 jam oleh pegawai kami dimana mesin tersebut khusus untuk menelaah dan meneliti setiap informasi yang mengandung hoax,” tutur Ismail.

Jika menginduk kepada riset Setara Institute, IPB merupakan salah satu kampus yang dinilai terpapar paham radikalisme. Ketika mendengar pidato konfirmasi dari Bhirawa selaku Presiden Mahasiswa (Presma) IPB menjelaskan bahwa ketila seseorang masuk IPB dan berinteraksi maka lama kelamaan melihat apa yang ada di dalam IPB itu tidak seperti yang di lihat orang dari luar.

“Kita harus menunjukan hal tersebut ke luar, salah satunya bukti dari teman-teman di sini ketika tahu ada dialog aku muda pancasila, kemudian mereka hadir, lalu kemarin di Graha Widya ada dialog dengan Mahfud MD, lalu pada 14 oktober 2019 kita lalukan komitmen kebangsaan, alhamdulillah rame banget di Graha Widya Wisuda,” kata Bhirawa.

Hal tersebut menurut Bhirawa bukti kepada dunia luar bahwa mahasiswa-mahasiswi IPB tidak se-radikal itu.

Jalur prestasi juga di paparkan Bhirawa sebagai pembuktian ke publik bahwa IPB juga bisa membanggakan Indonesia.

“Dan satu lagi implementasi dalam menangkal radikalisme di terapkan dalam bentuk tata tertib akademi dan kode etik mahasiswa, hal itu sudah terimplementasi dan itu sudah menjadi pedoman kami,” pungkas Bhirawa.

Rizza Kamajaya selaku aktifis Pancasila Kemendagri juga mengapresiasi mahasiswa dan mahasiswi IPB yang hadir pada gelaran forum dialog ini, menurut dirinya IPB tidak mencekam seperti rumor yang berkembang di publik.

“Terus terang saja, selama ini kami aparatur sipil negara memandang selama ini IPB diceritakan a, b, c, d, dan seterusnya, ternyata mahasiswanya bisa tertawa bareng semua,” kata Rizza.

Perspektif yang ingin dibangun Rizza saat ini adalah kondisi dunia yang saat ini telah berubah dimana perkembangannya melebihi apa yang pernah dibayangkan sebelumnya.

Contoh kasus yang diutarakan Rizza adalah posisi Indonesia yang strategis serta cadangan kekayaan alamnya.

“Disatu sisi ini bisa menjadi potensi, tetapi di sisi lain saya bisa katakan ini menjadi ancaman strategis bangsa Indonesia kalau kita tidak memahami konstelasi global kita yang berada di tengah-tengah perang proxy,” ungkap Rizza.

Dirinya mengingatkan kepada seluruh peserta dialog bahwa perang proxy ini ada pihak-pihak yang membuat suasana Indonesia penuh ketidak pastian. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *