Ibu-Ibu Posyandu Nge-Gas Waktu Reses, Iwan Suryawan Tanggapi Smooth Aspirasinya

Bogor, Inionline.id – Anggota Komisi V DPRD provinsi Jawa barat, Iwan Suryawan menggelar reses I tahun sidang 2019-2020 yang telah memasuki hari ke-4. Berlokasi di Graha Pool, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor tengah, Kota Bogor pada kamis (05/12/19).

Kader Posyandu Kecamatan Bogor tengah, Nina Iwan meluapkan kekecewaannya pada sesi tanya jawab, pasalnya sejak tahun 2015 usulan dan permintaan kader Posyandu di wilayahnya selalu tidak disetujui oleh Pemerintah Kota Bogor.

“Kita mengajukan timbangan tidak di setujui, lalu mengajukan sarana prasarana seperti meja lalu tidak disetujui lagi, selalu yang kami ajukan lewat musrembang tidak pernah ada yang terelaisasi,” kata Nina.

Dirinya pernah mendapat masukan dari ketua BPMPA untuk mengajukan aspirasinya lewat musrembang lagi untuk kebutuhan akseptor KB, ternyata sampai tingkat kota Bogor tidak disetujui lagi.

Nina yang sudah kadung kecewa juga beranggapan bahwa kader posyandu yang ada di setiap kelurahan hanya dianggap untuk meramaikan saja dan sekedar tanda tangan daftar hadir saja.

Nina juga mengeluhkan masalah BOP kader posyandu yang baru turun 6 bulan saja dari bulan januari 2019 hingga juni 2019 dengan besaran 100 ribu rupiah tiap bulannya.

“Juli hingga desember belum turun, jadi keterlambatannya banyak sedangkan kader posyandu banyak yang dikerjakan, bahkan kadang melebihi pegawai negeri sipil pekerjaannya,” tegas Nina.

Bahkan untuk timbangan di lingkungannya, ketika mengalami kerusakan Nina beserta kader lainnya berinisiatif patungan untuk mengatasi kendala tersebut.

“Jadi sampai saat ini belum ada kepedulian pemerintah Kota Bogor terhadap keluhan para kader posyandu, ada kecamatan hanya melakukan uji tera dacin saja itu pun setahun sekali dan tidak semua posyandu,” ujar Nina.

Dirinya berharap agar para kader posyandu tidak hanya diundang saja kedalam musrembang tapi juga permintaannya dikabulkan karena RT dan RW pun tidak pernah mengajukan sarana dan prasarana posyandu yang merasakan di beri harapan kosong sejak tahun 2015.

Iwan Suryawan selaku anggota DPRD Provinsi Jawa barat menanggapi dengan lembut keluhan ibu Nina yang cukup berapi-api pada forum tersebut.

Politisi PKS ini menyadari bahwa aspirasi Nina sudah menjadi bagian dari kebutuhan kader posyandu di lapangan.

“Dengan rasa totalitasnya dalam bekerja dia merasakan bagaimana kebutuhan yang menunjang dia dalam melayani masyarakat itu menjadi penting, disinilah permasalahannya ketika aparat wilayah tidak melihat ini sebagai sebuah kepentingan maka jadi terabaikan,” ujar Iwan.

Dirinya yakin masalah ini bisa ditangani dengan cara baik-baik bahwa nantinya akan ada dana kelurahan yang bisa di diskusikan dengan pengurus RT dan RW untuk diputuskan mana yang menjadi prioritas.

“Sambil menunggu yang sifatnya anggaran besar dalam APBD, sebetulnya penyelesaiannya bisa sederhana, inilah yang kadang terlupakan oleh pemerintah Kota Bogor jika yang dilihat selalu pembangunan fisik,” kata Iwan.

Pria yang identik dengan salam keep smile ini juga membeberkan ada sebenarnya program dari provinsi Jawa barat untuk posyandu hanya saja dimasukkan kedalam program bantuan desa/kelurahan.

Anggota DPRD Kota Bogor, Aditiawarman Adil yang turut hadir pada acara tersebut menambahkan bahwa peralatan posyandu sebenarnya bisa di cover dalam dana kelurahan dimana anggarannya sebesar 370 juta rupiah.

“Saya pikir ini cukuplah, misalnya Ciwaringin hanya 13 RW, posyandu itu paling hanya satu-satu sudah beres, belum butuh dana yang terlalu besar,” ujar Adit.

Kemudian Adit juga menambahkan terkait BOP kader posyandu untuk 2020 memang belum bisa dinaikan karena Kota Bogor mengalami defisit anggaran tetapi, dirinya bersama DPRD Kota Bogor akan mendorong kenaikan BOP untuk tahun 2021.

Lurah Ciwaringin, Yayat Supriatna yang mengikuti forum reses Iwan Suryawan juga menyatakan bahwa sesuai kesepakatan dengan posyandu di wilayahnya bahwa tahun 2021 dana kelurahan bisa digulirkan untuk pemberdayaan posyandu di Ciwaringin.

“Selain posyandu, poskamling juga akan diperhatikan, pengajuannya dari RW, kita sudah tawarkan semua termasuk sarana dan prasarana bisa di dalamnya, hanya saja kemarin ketika musrembang usulan tersebut tidak muncul,” tutup Yayat. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *