Produksi Lele di Kabupaten Bekasi Monoton

Produksi Lele di Kabupaten Bekasi Monoton

Siapa yang tidak mengenal ikan lele? Pasti semua kalangan baik anak-anak maupun orang tua mengenal jenis ikan ini. Selain karena mudah ditemukan, ikan lele juga terkenal karena rasanya yang lezat. Ikan lele mengandung gizi yang luar biasa, diantaranya yaitu asam lemak sehat (omega 3 dan omega 6), vitamin B-12, dan protein lengkap. Ikan lele juga rendah kalori, lemak, dan merkuri.

Tidak sedikit restoran yang menyantumkan olahan ikan lele di dalam menunya. Selain itu, banyak pula ibu rumah tangga yang memilih ikan lele sebagai menu makan di rumahnya. Banyaknya permintaan ikan lele tersebut menguntungkan bagi pembudidaya ikan lele. Mereka tidak sulit untuk memasokkan hasil panen ikan lelenya. Ikan lele pun tergolong ikan yang ‘tidak rewel’. Ikan lele mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Ikan ini dapat hidup di kolam tanah, semen, maupun terpal. Oleh karena itu, usaha budidaya ikan lele sebenarnya merupakan usaha yang menjanjikan.

Di Kabupaten Bekasi, lele merupakan ikan budidaya di kolam dengan produksi tertinggi. Namun, jumlah produksi ikan lele ini tidak meningkat signifikan dan cenderung monoton. Berikut adalah hasil produksi ikan lele berdasarkan publikasi BPS (Kabupaten Bekasi dalam Angka tahun 2014 – 2019).

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan produksi yang cukup tajam pada tahun 2015, yaitu dari 1268,5 ton menjadi 395,29 ton. Namun, pada 2016 produksi kembali meningkat menjadi 1600,56 ton. Kemudian pada tahun 2017 dan 2018 tidak terjadi peningkatan sama sekali. Hal ini sangat disayangkan karena ikan lele merupakan ikan yang sangat potensial.

Tidak adanya peningkatan produksi ikan lele di Kabupaten Bekasi bisa saja terjadi karena menurunnya minat penduduk Kabupaten Bekasi dalam menekuni bidang tersebut. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya persentase pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Bekasi. Mengapa dikaitkan dengan pertanian? Karena menurut statsitik produksi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), budidaya perikanan masuk ke dalam sektor pertanian.  Pada tahun 2013, persentase penduduk yang menjadikan bidang pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama adalah sebesar 10.7 persen. Namun, persentase penduduk yang menjadikan bidang pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama pada tahun 2018 hanyalah 4.05 persen. Berikut adalah perkembangan pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama dari tahun 2013 – 2018 yang dipublikasikan oleh BPS Kabupaten Bekasi.

 

 

Grafik di atas menunjukkan persentase penduduk Kabupaten Bekasi yang menjadikan pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama menurun terus-menerus setiap tahunnya. Padahal, banyak kegiatan dalam sektor pertanian yang dapat djadikan peluang usaha dengan omzet yang fantastis. Khususnya adalah budidaya ikan lele karena pembudidayaan yang mudah serta permintaan banyak, baik dalam partai besar maupun konsumsi rumah tangga.

Dengan demikian, diharapkan pemerintah Kabupaten Bekasi menyelenggarakan pelatihan mengenai usaha budidaya ikan air tawar, khususnya ikan lele. Tujuannya adalah untuk menarik minat masyarakat Kabupaten Bekasi untuk menekuni bidang ini dan meningkatkan kualitas budidaya ikan air tawar sehingga nilai jualnya meningkat. Apabila usaha ini dikembangkan dengan baik, usaha ini juga dapat menjadi lapangan pekerjaan baru yang memungkinkan untuk menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Ini Online.id Biro Bekasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments