LIPI Memperkenalkan Teknologi ddPCR untuk Mendukung Riset Bioteknologi

Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat
Penelitian Bioteknologi memperkenalkan teknologi PCR generasi
ketiga yang disebut Droplet Digital PCR (ddPCR) pada Selasa, 29 Oktober 2019 di Auditorium Pusat Pemanfaatan dan Inovasi IPTEK LIPI. Penemuan teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR) membawa era baru dalam
menjawab kebutuhan riset bioteknologi saat ini.

Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi
LIPI Dr. Puspita Lisdiyanti menjelaskan bahwa sejak pertama kali ditemukan oleh Kary Bank Mulis pada tahun 1983,
teknologi PCR telah banyak membantu dalam proses penelitian terkait analisis DNA.

Teknologi
Droplet Digital PCR (ddPCR) yang merupakan teknologi PCR generasi ketiga ini memiliki tingkat sensitivitas
tertinggi dibandingkan dua generasi sebelumnya, selain itu teknologi ddPCR mampu membantu deteksi sampel DNA dengan
konsentrasi yang sangat rendah tanpa mengurangi akurasi dan presisinya. “ddPCR juga mendeteksi keberadaan inhibitor pada sampel dan dapat diaplikasikan pada sampel yang
kompleks, keberadaan teknologi ddPCR diyakini sangat efektif dan sesuai dengan kebutuhan digitalisasi
dalam proses penelitian,” kata Puspita.

Sementara, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudamonowati menyampaikan bahwa teknologi tersebut kurang diterapkan di Indonesia karena belum banyak yang bisa memanfaatkan, bahkan belum banyak yang mengetahui termasuk fasilitasnya pun masih banyak yang belum memiliki.

“Dengan memiliki fasilitas fasilitas terbaru dan dilengkapi alat terbaru. Oleh karena itu, kami memperkenalkan sekaligus memberikan pelatihan terkait dengan teknologi ini. Kelebihan dari teknologi ini tentu lebih cepat dan akurat dibanding teknologi sebelumnya,” kata Enny.

Kemudian, Ketua Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) LIPI Dr. Siswa Setyahadi menambahkan bahwa penggunaan maupun pengembangan teknologi ini baru 3 tahun untuk deteksi kanker. “Ini teknologi terbaru yang belum begitu lama. Dengan alat ini dari kelemahan PCR yang lama seperti harus memerlukan standar, sedangkan teknologi terbaru ini sudah melebihi itu sehingga keakuratan pun lebih unggul. Beliau menambahkan bahwa Tahun depan LIPI akan mengadakan Indonesia Bioteknologi Expo yang di adakan tahun depan pada tanggal 6 sampai dengan 8 Agustus di JCC. “Kita akan menampilkan produk-produk yang sudah di kuasai atau di lakukan di Indonesia,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *