Memadukan Wisata dengan Sanitasi ala Desa Pujon Kidul

Inionline.id – Sebanyak 492 Pemerintahan Kota dan Kabupaten yang tergabung dalam Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) mendatangi desa wisata Pujon Kidul, Pujon, Kabupaten Malang. Mereka ingin menimba ilmu mengenai wisata dan sanitasi yang dikembangkan di desa itu.

“Kami bisa belajar banyak di Pujon Kidul. Sampah dan air limbah dikelola secara optimal,” kata Ketua Akkopsi yang juga Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. Dibangun instalasi pengolahan limbah terpadu dan mengolah sampah organik menjadi kompos.

Wisata Desa Pujon Kidul menjadi percontohan pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan lingkungan. Limbah yang dihasilkan di sektor wisata dikelola dan dimanfaatkan.

“Di sini unik memadukan wisata dengan sanitasi,” katanya. Selain itu terjalin kolaborasi antara pemerintahan desa dengan masyarakat. Masyarakat dilibatkan, menjadi subyek dan turut menjaga aset.

Dia menyontohkan di luar negeri sanitasi dibangun lebih dulu. Setelah itu, baru menonjolkan alam, budaya, seni, dan sejarah. “Kita kadang melupakan sanitasi,” katanya.

Kepala Desa Pujon Kidul Udi Hartoko menjelaskan jika sanitasi diperhatikan sejak awal. Sumber air yang digunakan bersih dan sehat. Selain itu, limbah diolah secara terpadu. “Tersedia toilet, tempat sampah dan cuci tangan yang memadai,” katanya.

Sanitasi penting, lantaran saat puncak kunjungan seperti tahun baru jumlah wisatawan mencapai 7.000 orang. Saat akhir pekan sekitar 2.000 pengunjung. Sedangkan hari kerja sekitar 500 orang. Untuk makan pengunjung, tersedia Cafe Sawah yang menyediakan aneka kuliner rumahan khas desa. Dipadu pemandangan alam dan area persawahan.

Wisata Desa Pujon Kidul melibatkan sekitar 100 orang pekerja. Melibatkan warga setempat dan memprioritaskan warga miskin. Selama 2014 pendapatan Cafe Sawah Pujon Kidul mencapai Rp 13 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *