Hindari Pemadaman, Anies Ingin MRT Punya Pembangkit Sendiri

Headline057 views

Inionline.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin Moda Raya Terpadu (MRT) memiliki fasilitas pembangkit listrik sendiri agar tidak terganggu pemadaman listrik akibat gangguan yang dialami PLN. Dia mengklaim sudah menentukan lokasi yang tepat.

“Jadi nanti pengembangan lebih luas, kita akan siapkan pembangkit sendiri. Lokasinya pun sudah ada, tinggal nanti siapkan konstruksinya ke depan,” tutur Anies di Balai Kota DKI Jakarta.

Sebenarnya, kata Anies, MRT sudah memiliki dua sumber listrik. Namun, dua sumber itu tidak berdaya ketika mati listrik terjadi pada Minggu lalu (4/8).

“Tapi karena kemarin seluruh sisi barat Pulau Jawa mati, maka dua sumber ini pun terganggu,” ucap Anies.

Anies menyampaikan bahwa MRT juga memiliki cadangan listrik untuk kondisi darurat. Namun, cadangan listrik itu tidak dipersiapkan untuk menjalankan keseluruhan sistem operasi, melainkan hanya untuk proses evakuasi penumpang saja.

Anies lalu mengatakan bahwa sistem operasional MRT setidaknya membutuhkan tenaga listrik mencapai 100 megawatt. Nantinya, dengan memiliki pembangkit listrik sendiri, MRT diharapkan tetap bisa beroperasi meski terjadi pemadaman listrik.

Mantan Mendikbud itu berencana membicarakan rencana itu bersama dengan PLN. Menurutnya, itu perlu dilakukan sejak dini.

Ketika jaringan MRT sudah semakin luas di kemudian hari, kata Anies, cadangan listrik mandiri sangat dibutuhkan. Tentu agar mobilitas masyarakat tidak terganggu.

“Nah ke depan kita akan bicarakan bersama-sama dengan PLN untuk memiliki pembangkit sendiri khusus untuk MRT, ketika MRT nanti juga jaringannya sudah luas. Ini (pembangunan MRT) baru fase satu, jadi nanti pengembangan lebih luas, kita akan siapkan pembangkit sendiri,” kata Anies.

Pemadaman listrik terjadi di Jabodetabek dan wilayah lain pada Minggu kemarin (4/8). Mati listrik terjadi begitu lama. Bahkan, masih ada wilayah yang belum teraliri listrik pada Senin (5/8).

PLN mengatakan itu terjadi lantaran ada gangguan transmisi di Ungaran dan Pemalang. Masalah itu membuat pasokan listrik ke wilayah Barat menjadi terganggu.

PLN berencana memberikan ganti rugi kepada pelanggannya. Mereka bakal memotong bonus pegawai untuk membayar kompensasi pelanggan terdampak pemadaman listrik.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Raharjo Abumanan menjelaskan perusahaan pelat merah itu menerapkan Indeks Kinerja Kunci (KPI) bagi karyawan maupun secara organisasi. KPI diukur berdasarkan capaian target bagi karyawan maupun perseroan. Jika target tak tercapai, secara otomatis, bonus yang dibawa pulang pun tak utuh.

“Di PLN ada namanya IKS, kalau di luar namanya bonus. Nah bonus kerjanya terkoreksi, saya biasanya dapat 100 persen (sekarang) bawa pulangnya terkoreksi. Jadi bukan dipotong gaji, kalau gaji pokok tetap,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *