UIN Ar-Raniry Gelar Seminar Komunikasi Antarbudaya

Pendidikan057 views

Inionline.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Seminar Komunikasi Antarbudaya Asia Tenggara dan Asia Barat. kegiatan yang berlangsung di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr H Gunawan Adnan MA, PhD.

Ketua panitia, Dr Abdul Rani Usman MSi mengatakan, seminar tersebut mengundang keynote speaker, Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta Prof Dr Abdul Majid Hakimelahi. Pemateri lainnya, yaitu guru besar UIN Ar-Raniry, Prof  Yusny Saby dan Prof Alyasa’ Abubakar, Fauzan Santa dari praktisi film Aceh, Ir Muhammad Iqbal (Kadin Aceh), dan Muhammad Hasan Tavakkoli (atase Ekonomi Kedubes Iran).

“Kegiatan seminar tersebut diharapkan mampu melahirkan pencerahan khususnya bidang kebudayaan dan akademik. Sehingga, ke depan dapat dilakukan kerja sama bidang akademik, terutama terkait dengan pertukaran mahasiswa Aceh dengan Iran. Selanjutnya, kita akan dapat melahirkan penelitian bersama berkaitan dengan sejarah, kebudayaan dan teknologi masa kini,” ujar Abdul Rani.

Selanjutnya, sambung Abdul Rani, kita mengharapkan kepada pemerintah Iran untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Aceh di masa mendatang. Selain itu, beberapa hal lain dapat dilakukan bersama seperti penulisan buku, penelitian dan workshop.

“Fokus dari kegiatan tersebut adalah dalam rangka menjalin kerja sama bidang akademik yang berkaitan dengan pengiriman mahasiswa ke berbagai kampus di Iran, pendekatan yang dilakukan khususnya dengan pendekatan budaya, ini telah berlangsung sejak setahun yang lalu,” kata Rani.

Direktur ICC, Prof Dr Abdul Majid Hakimelahi mengatakan, bahwa ia selama bertahun-tahun telah mempelajari dan mengkaji tentang sejarah peradaban dan budaya Indonesia serta tentang Pancasila, dan secara berkesinambungan kecintaannya terhadap Nusantara dan Indonesia semakin bertambah.

“Lebih dari 50 negara yang saya kunjungi pada berbagai konferensi di dunia, tapi perasaan dan kekeluargaan yang saya dapatkan di Indonesia tidak saya dapatkan di tempat lain. Saya rasa masyarakat Indonesia harus menghargai sifat kekeluargaan tersebut,” ujarnya.

Dr Abdul Majid menambahkan, ia menemukan bahwa orang Indonesia, akhlak dan moralnya sangat santun, budaya masyarakat Indonesia yang saling menghargai harus dirawat dengan baik.

“Kami berharap dengan kegiatan ini merupakna awal kita melakukan kerja sama, dan ke depan akan kita lakukan kerja sama di segala sektor, khususnya bidang akademik dankebudayaan,” pungkas Abdul Majid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *