MIRIS.!! PELAJAR SDN KERTAJAYA 2 RUMPIN BELAJAR DI LANTAI DAN MEJA RUSAK

Inionline.id – Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kertajaya 2, Desa Kertajaya Kecamatan Rumpin sungguh memprihatinkan. Pasalnya, para siswa terpaksa harus belajar menggunakan meja yang rusak bahkan duduk di lantai. Kondisi itu akibat sekolah tersebut kekurangan kursi dan meja.

Pantauan inionline.id, sejumlah siswa nampak belajar di meja yang sudah rusak, yang dijadikan untuk tempat duduk sekaligus meja menulis. Padahal menurut keterangan sekolah, kegiatan belajar dan mengajar di sekolah tersebut sudah dibagi dalam dua rombongan belajar (rombel) yaitu untuk kelas 1, 2, 4 dan 6 masuk pagi, sedangkan kelas 3 dan kelas 5 masuk siang.

“Kondisi ini sudah sejak lama terjadi. Siswa siswi harus belajar di meja yang sudah rusak. Bahkan karena meja dan kursinya juga kurang, jadi ada pula yang harus belajar dengan duduk dìlantai,” ungkap Jumroh (43) seorang wali murid kepada sejumlah wartawan, Rabu (17/7/2019).

Jumroh mengeluhkan akibat belajar dilantai baju seragam anak-anak cepat sekali kotor. Jumroh menambahkan, beberapa wali murid pernah mempertanyakan hal ini ke pihak sekolah, namun jawabannya nanti diusulkan. “Waktu itu, pernah pula semua wali murid dipintai iuran sebesar 25 ribu rupiah untuk membeli kursi dan meja, tapi sepertinya masih kurang.” ujarnya.

Sementara seorang siswi kelas 5, Lisna Wati mengaku setelah belajar sering mengalami rasa sakit pada badan terutama bagian pinggul. “Tidak nyaman ketika mengikuti kegiatan belajar. Soalnya meja yang sudah rusak dipakai empat duduk dan menulis pun jadu sangat sempit.” Cetusnya.

Sedangkan Enjeh, salah satu guru kelas 5 SDN Kertajaya 2 membenarkan kalau sejumlah siswa kerap mengalami dan mengeluhkan kesakitan saat mengikuti belajar. Dia mengungkapkan, setiap hari ada saja siswa yang mengeluh sakit. Menurutnya, mungkin karena terlalu lama duduk di lantai, apalagi kalau duduk dilantai juga suka kedinginan “jangankan anak – anak, kalau belajarnya di lantai pasti aaya juga suka pegal – pegal.” Pungkasnya. (Mul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *