KPU Sumsel Ambil Alih Rekap Pemilu Empat Lawang Usai Ricuh

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan mengambil alih rapat pleno rekapitulasi suara pemilu 2019 DPRD Kabupaten Empat Lawang usai kericuhan yang terjadi pada Selasa (7/5) kemarin. KPU Sumsel pun menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki form DA 1 yang penuh coretan type x.

Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sumsel Hepriadi mengatakan pihaknya mengambil alih rekapitulasi untuk menghindari kericuhan yang berpotensi kembali terjadi. Kericuhan yang terjadi pada Selasa kemarin pun membuat rapat pleno tidak menghasilkan keputusan hingga pukul 24.00.

“Rekapitulasinya tinggal dua kecamatan yakni Lintang Kanan dan Talang Padang. Kita pun menghindari kericuhan yang sama sehingga kita bawa langsung kotak suara ke KPU Sumsel,” ujar Hepriadi.

Saat ini petugas KPU Sumsel, KPU Empat Lawang, PPK, Bawaslu, dan saksi masih dalam perjalanan membawa kotak suara dari dua kecamatan tersebut menuju kantor KPU Sumsel. Pihaknya akan menentukan langkah selanjutnya apabila telah mengetahui sumber masalah yang menyebabkan kericuhan tersebut.

“Sebab kericuhannya masih kami selidiki. Adanya laporan DA 1 yang banyak coretan type x itu juga akan kami selidiki. Nanti sesampainya logistik di sini akan ketahuan apa sebenarnya sumber masalahnya,” ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, rapat pleno terbuka rekapitulasi perhitungan suara KPU Empat Lawang, Sumatera Selatan diwarnai kericuhan dan bentrok antara massa pendukung calon legislatif dengan aparat kepolisian, Selasa (7/5). Massa pendukung tidak puas dengan hasil rapat pleno dan menuntut adanya penghitungan suara ulang.

Saksi Partai Golkar dan NasDem mendesak KPU untuk membuka C1 plano, namun pihak KPU dan Bawaslu malah memperdebatkan aturan. KPU hanya bersedia membuka DA 1 dan enggan membuka C1 plano dengan alasan ada tahapan selanjutnya. Selain itu DA 1 plano untuk PAN dan Hanura penuh coretan putih sehingga massa pun semakin memanas.

Keributan tak terelakkan, caleg yang bersangkutan menggebrak meja, di luar ruang rapat massa memaksa masuk dan melakukan pelemparan sehingga aparat kepolisian terpaksa melepaskan tembakan peringatan. Massa mendobrak pagar yang dihalau petugas dan menembakkan tembakan gas air mata.

Kerusuhan itu berlangsung sekitar 20 menit. Polisi berhasil mengurai massa usai para caleg diberi pengertian agar tidak memanasi massanya. Tidak ada korban luka dari petugas maupun massa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *