KAMMI Bogor Gandeng Is Budi Widuri Luruskan Persepsi Kesetaraan Gender

Headline, Nasional557 views

Bogor, Inionline.Id – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) cabang Bogor menggelar talkshow inspiratif yang membahas tentang kesetaraan gender antara wanita dengan pria yang saat ini erat kaitannya dengan isu Rancangan Undang-Undang Perlindungan Kekerasan Seksual (RUU-P-KS) yang sedang dibahas oleh para legislator DPR RI. talkshow yang digelar pada sabtu (06/04) berlokasi di kedai Abba, Tajur, Kota Bogor yang dihadiri oleh 50 orang peserta.
Arif Sibatullah selaku Wakil Ketua KAMMI Bogor menjelaskan bahwa digelarnya acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang kesetaraan gender, Arif merasa bahwa masih banyak terjadi di masyarakat bahwa pemahaman tentang kesetaraan gender ini masih terrjadi miskomunikasi dan kesalah pahaman tentang persepsinya. “Organisasi kami ini semua anggotanya mahasiswa muslim, jadi kami ingin melihat bagaimana dan ada dimana posisi kesetaraan gender itu dalam cara pandang mahasiswa dan kaum muslim,” ujar Arif.
Dirinya juga menambahkan, kalau dari sejarah islam justru kaum wanita ini sangat di hargai hak-haknya sebagai seorang manusia. “Dengan adanya kesetaraan gender ini justru menurut KAMMI malah ada penurunan terhadap penghargaan kepada kaum wanita,” ujar Arif. KAMMI sendiri bukan pertama kalinya menggelar giat diskusi seperti ini, jauh sebelum acara ini digelar mereka sudah menggelar forum diskusi dari kampus ke kampus dengam topik yang sama dan pernah melakukan mediasi hingga ke DPR RI untuk mendorong pemahaman kesetaraan gender yang lebih tepat sehingga berpengaruh kepada RUU P-KS. “Tanggapan rekan-rekan DPR RI masih sangat normatif, kami malah dikira menentang RUU P-KS padahal itu tidak betul sama sekali,” ujar Arif.
Berdasarkan hal itulah maka talkshow inspiratif KAMMI Bogor kali ini mengundang Sekretaris Komisi III DPRD provinsi Jawa Barat, Is Budi Widuri sebagai pembicara utama didampingi dua pembicara lainnya yaitu Rahmi Dahnan selaku Konselor Psikologi, dan Dr. Inayah Fauziaty selaku praktisi Pendidikan. Is Budi Widuri selaku anggota dewan provinsi menyatakan bahwa acara yang digelar KAMMI ini sangat bagus sekali karena selama ini para mahasiswa dan mahasiswi di lapangan mengetahui bahwa balutan dari isu kesetaraan gender ini memiliki pengemasan yang sangat bagus dimana isu tersebut memperjuangkan kebebasan wanita, padahal kebebasan wanita itu dari budaya barat dan juga bagaimana perempuan itu dikekang kebebasannya sehingga mereka menghamba kepada kesetaraan hak.
Is Budi menegaskan bahwa saat ini di Indonesia posisi wanita tidak dilemahkan sehingga tidak perlu kesetaraan gender itu diberlakukan saat ini di Indonesia. “justru menurut saya, bagaimana kita menempatkan posisi wanita di tenpat yang benar sesuai dasar negara kita yaitu Pancasila,Sesuai agama kita, dan budaya kita sebagai orang timur, jadi tidak perlu dimintakan itu masalah kesetaraan gender,” ujar Is Budi.
Terkait dengan RUU P-KS yang masih ditentang oleh Partai Keadilan Sejahtera di tingkat DPR RI, is Budi pun angkat bicara mengenai hal tersebut. “Ya ada point dimana setiap warga negara berhak memperoleh kesamaan secara sexsual, ini akan menjadi point yang ambigu dan membingungkan persepsi masing-masing orang,” ujar Is Budi. Dirinya mencontohkan ketika orang tua punya anak yang beranjak dewasa lalu si anak punya keinginan menjadi LGBT atau hal-hal yang bertentangan dengan agama dan budaya, maka hal tersebut tidak bisa dianggap sebagai kejahatan dan dianggap sebagai hak asasi yang perlu dilindungi. “ini akan menjadi hal yang berbahaya sekali, jadi harus ada stigma yang jelas bahwa ini bukan Penghapusan Kekerasan Seksual tetapi Penghapusan Kejahatan Seksual,” ujar Is Budi.
Dari tingkat Provinsi Jawa Barat sendiri dorongan secara informal kepada para anggota DPR RI telah dilakukan sehingga peninjauan terhadap RUU P-KS ini tetap diawasi proses pembentukannya.(JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *