MRT Tekan Kerugian Rp65 Triliun Akibat Kemacetan Di Jabodetabek

Ekonomi657 views

Inionline.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai nominal kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang mencapai Rp65 triliun per tahun bisa berkurang ketika Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta beroperasi.

“Sebagian (kerugian) akan berkurang karena dia mulai menguraikannya,” ujar Darmin usai menjajal MRT Jakarta fase pertama bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Darmin, kerugian akibat kemacetan akan berkurang karena moda transportasi massal teranyar ini mampu membuat waktu tempuh perjalanan yang dihabiskan masyarakat berkurang. Dengan MRT Jakarta fase pertama, masyarakat hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit untuk menempuh perjalanan dari Stasiun Lebak Bulu menuju Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.

Waktu tempuh ini tidak akan berubah sekalipun perjalanan dilakukan pada jam sibuk, misalnya ketika berangkat dan pulang kerja.

Ia mengatakan waktu tempuh perjalanan singkat membuat masyarakat bisa mengalokasikan waktu yang selama ini dihabiskan di jalan untuk kegiatan produktif lain.

“Tapi berapa (penghematan kerugian), itu harus diterjemahkan antara jumlah orang ke waktu dan ke uang yang dihabiskan. Masih sulit menghitungnya,” katanya.

Lebih lanjut, potensi kerugian ekonomi akibat kemacetan bisa berubah menjadi peluang pertumbuhan ekonomi karena kehadiran stasiun menjadi sumber baru bagi lahirnya kegiatan ekonomi. “Misalnya, nanti akan berkembang pemukiman, juga restoran, supermarket, dan lainnya,” terangnya.

Selain itu, kerugian ekonomi bisa disulap jadi pertumbuhan bila MRT Jakarta berhasil melanjutkan pembangunan transportasi dari masing-masing kota satelit ke pusat kota. Senada, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan manfaat ekonomi bisa didongrak MRT Jakarta bila berhasil melahirkan integrasi sistem transportasi yang menyeluruh, baik dengan LRT, Transjakarta, maupun angkot.

“Tinggal tantangannya, bagaimana ada badan yang mampu mengeksekusi dari sisi pembangunan, perencanaan, penganggarannya, dan koordinasi dari sisi pengelolaan aset,” katanya.

Saat ini, masa uji coba publik tengah dilangsungkan. Uji coba dimulai pada 12 Maret lalu hingga 24 Maret mendatang.

Setelah itu, pada 24-31 Maret 2019, MRT Jakarta akan resmi beroperasi dengan kemungkinan bebas tarif perjalanan alias gratis. MRT Jakarta baru beroperasi secara komersial pada 1 April 2019.

Kendati begitu, belum ada keputusan terkait besaran tarif perjalanan MRT Jakarta yang berhasil dirumuskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dewn Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Namun, Pemprov mengusulkan tarif perjalanan MRT sebesar Rp10 ribu per kilometer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *