Kartu Sakti Jokowi Dinilai Usang Jika Dihadapkan Dengan E-KTP Terintegrasi

Politik257 views

Inionline.id – Program tiga kartu sakti yang digagas Calon Presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dinilai usang jika dihadapkan dengan konsep integrasi kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) ala Pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Salahuddin Uno. Bahkan, banyaknya program kartu yang digagas petahana itu dianggap bukti bahwa program tersebut tidak efisien.

“Di masa depan orang mengarah kepada kesederhanaan, secara kartunya itu satu, kemudian fungsinya diperluas. Kalau satu kartu satu fungsi, beratnya itu di manajemennya. Kalau satu kartu fungsi banyak, itu menunjukkan bahwa small government kaya dengan fungsi.

Sistem pelayanan akan lebih akurat,” ungkap Dewan Pakar Ekonomi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Laode Kamaluddin dalam diskusi di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret kemarin.

Menurut Laode, konektivitas e-KTP dengan sistem integrasi nasional akan masuk dalam program 100 hari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Melalui chip yang terdapat dalam kartu identitas tersebut, semua program pemerintah bisa terakomodir, seperti jaminan kesehatan, beasiswa, hingga bantuan sosial untuk masyarakat.

Sebab, dengan menggunakan single identity number (NIK) di dalam e-KTP, masyarakat tidak perlu lagi mengantongi banyak kartu untuk bermacam situasi. Alhasil, berbeda dengan program tiga kartu baru yang digagas Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Di dalam sistem pemetaan yang modern, orang menghindari banyak kartu. Satu kartu dianggap lebih mudah secara manajemen, dari operasional lebih murah dan lebih mudah digunakan,” tutur Laode.

Sementara itu, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean mengatakan, cikal bakal e-KTP adalah mengarah pada identitas tunggal warga negara Indonesia. Sehingga, kata dia, program integrasi E-KTP yang digagas Prabowo-Sandi adalah sesuatu yang mudah dilaksanakan.

“Kalau kita mencontek Amerika di kartu itu nomor jaminan sosial masyarakatnya ada. Kita juga akan menjurus ke sana. Tetapi di tengah jalan karena e-KTP dicampuri kasus, akhirnya berubah. Sekarang Bang Sandi datang dengan gagasan untuk menyempurnakan ini, menjadikan ini menjadi nyata, jadi melakukan ini tidak sulit,” ujar Ferdinand dalam kesempatan sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *