Jajan Kue Leker Gerobak Pak Ahmad yang Kriuk Dan Legit

Kuliner657 views

Inionline.id – Salatiga yang sejuk bukan hanya punya wedang ronde dan bakso kuah enak. Di sana juga ada jajanan kaki lima, kue leker yang renyah manis.

Jajanan pinggir jalan di Salatiga beragam jenisnya. Hargana murah rasanya tak bikin kecewa. Seperti kuei leker gerobak Pak Ahmad. Pak Ahmad menjajakan leker di samping Masjid Al Muttaqien Kompleks Pasar Raya Salatiga.

Kami menyambangi Pak Ahmad saat ia sibuk meracik kue leker. Dua tangannya begitu cekatan membolak-balik kue leker yang sedang dimasak. Bermodalkan empat tungku arang, Pak Ahmad dalam sehari mampu membuat 80 porsi kue leker.

“Semua dimasak di sini, abis saya masak nggak lama juga habis, nanti kalau kosong masak lagi. Tidak bisa disimpan lama karena mudah melempem kalau kelamaan,” ujar Pak Ahmad.

Kue leker yang tersohor memang dari kota Semarang. Kue ini mirip crepe, bentuknya bundar, tipis dengan aneka topping. Dinamai leker dari bahasa Belanda ‘lekker’ yang artinya enak. Karena kue ini rasanya renyah manis rasanya.

Kue leker Pak Ahmad dimasak di atas tungku arang dan menggunakan wajan kecil berdiameter 20 cm. Ia memiliki alasan khusus menggunakan arang yang memberi aroma lebih harum.

“Pakai arang ini kan sedap aromanya,kalau bahan sama dengan leker lainnya, yaitu tepung terigu dan tepung beras. Soal isi ada cokelat, kacang dan pisang. Harga leker saya satunya Rp 2.500, murah mas, biar semua orang bisa jajan,” ungkap Pak Ahmad.

Kriuk!! tenyah garing kue leker Pak Ahmad terasa sejak gigitan pertama. Manis alami pisang dan cokelat berpadu nikmat dengan gurih kacang. Bagian dalamnya empuk dengan isian yang padat.

Kue leker Pak Ahmad buka setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB. Dalam sehari Pak Ahmad menyediakan adonan bahan dasar pembuatan leker. Dalam memasak satu buah leker Pak Ahmad butuh waktu 3-5 menit.

“Saya jualan dari tahun 94 ya di Salatiga, awalnya dulu keliling di sekolah-sekolah. Sejak tahun 2000 an saya di sini, tidak keliling lagi, ya Alhamdulillah selalu ramai dan tidak pernah sisa,”tandas Pak Ahmad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *