Inionline.Id – Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menyampaikan Refleksi Akhir Tahun Pemprov Lampung di Ruang Rapat Utama Gubernur Lampung pada Senin malam (31/12).
Ridho menyampaikan agar bencana tsunami selat Sunda yang baru melanda Banten dan Lampung agar dijadikan sebagai refleksi diri di tahun baru ini.
“Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi, kita berusaha semaksimal mungkin melakukan trauma healing untuk para korban,” ungkap Ridho.
Terkait penanganan pasca bencana, Ridho meminta kepada dinas terkait, agar anak-anak korban bencana tsunami dan korban yang kurang mampu agar diberikan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Ridho mengatakan, ada calon pemain tim nasional U-13 bernama Aditia (13) warga Kunjir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, yamg viral karena keluarganya meninggal dunia akibat terjangan tsunami.
“Beberapa waktu lalu sempat viral di medsos ada calon pemain timnas U-13 yang keluarganya menjadi korban tsunami di Lampung,” kata Ridho.
Menurutnya, tak hanya Aditia yang menjadi korban yang keluarganya meninggal akibat terjangan gelombang tsunami di Lampung. Ridho menjelaskan, ada ratusan anak yang nasibnya hampir sama dengan Aditia.
Sehingga, lanjutnya, harus dipikirkan ratusan anak-anak korban tsunami terkait pendidikan mereka. “Kita harus memikirkan dan menjamin pendidikan mereka, karena telah diamanatkan oleh undang-undang,” kata dia.
Ridho berharap setiap anak-anak korban tsunami tersebut jangan sampai luput dari perhatian, terutama masalah pendidikan dan masa depan anak-anak tersebut.
Dalam pemaparan Refleksi Akhir tahun ini, Ridho juga menyampaikan bahwa capaian pembangunan 2018 merupakan proses kerja kinerja yang berkesinambungan dari tahun tahun sebelumnya.
Namun pembangunan selama ini banyak dirasakan tapi tak terlihat, yang dilakukan Pemprov Lampung adalah untuk mensejahterakan rakyat
“Pembangunan tidak nampak apabila tidak meningkatakan taraf hidup masyarakat yakni bidang SDM dan ekonomi,” katanya.
