Mahasiswa Unair Raih Medali Perak di Seoul International Invention Fair (SIIF)

Inionline.Id – Tiga mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) serta satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) meraih medali perak dalam kompetisi Seoul International Invention Fair (SIIF), Seoul, Korea Selatan. SIIF merupakan kompetisi diselenggarakan Korea Invention Promotion Association (KIPA).

”Kami mengikuti lomba ini karena dorongan yang kuat dari impian kami yang sudah kami tulis dan belum tercoret sampai sekarang. Karena itu, meski kami sudah semester VII, tapi kami masih berusaha untuk mewujudkan hal itu. Yakni, menang di perlombaan tingkat internasional,” ungkap Teguh selaku ketua tim.Tim UNAIR berhasil mempresentasikan inovasi bernama PINELICA (Pineapple Peel as Hair Care) yakni, inovasi dengan memanfaatkan limbah kulit nanas sebagai gel yang dapat digunakan sebagai masker dan krim untuk mengatasi ketombe.

Tim PINELICA terdiri atas,  1) Teguh Dwi Saputro, mahasiswa FKp angkatan 2015, selaku ketua,2) Fina Ainur Rohmah, FKp angkatan 2015, 3) Yenny P, FKp angkatan 2015 dan 4) Wildani Abdala N, FISIP angkatan 2015.

Teguh mengakui, timnya terbentuk saat pengumpulan abstrak H-1 akan ditutup. ”Sempat pesimistis tidak mendapat pendanaan. Selain itu, pada jadwal itu, kami sedang musim UAS (ujian akhir semester), ada yang take home pula,” katanya. Namun timnya mampu mengatasi hambatan tersebut.

”Kami presentasi dengan topik PINELICA (Pineapple Peel as Hair Care). Nah, di sana, kami mempresentasikan secara oral di depan dua juri dari negara lain tentang bagaimana inovasi kami” tutur Fina. Atas presentasi tersebut, delegasi UNAIR akhirnya mendapatkan medali perak.

Tim UNAIR bersaing dengan peserta dari total 606 invention dan 33 negara. Di antaranya, Arab Saudi, Taiwan, Thailand, Korea, Malaysia, Macau, Taiwan, dan Kroasia.

Para pesertanya berasal dari latar belakang yang beragam, mulai siswa SMP–SMA, mahasiswa, dosen, hingga peneliti. Yang dari Indonesia, total ada 70 tim yang turut serta, termasuk dari FKp UNAIR.

Menurut Teguh, ide awal inovasi timnya berasal dari banyaknya kulit nanas yang dibuang begitu saja sehingga menumpuk dan menjadi limbah.

”Kami berinovasi membuat sebuah gel dari ektrak kulit nanas yang dapat digunakan multifungsi. Yakni, dapat digunakan sebagai masker dan krim rambut dalam mengatasi ketombe yang tentu lebih praktis, ekonomis, aman, dan ramah lingkungan” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *