Aksi Demo Rompi Kuning Berakhir Rusuh, Paris Diperkirakan Rugi 3 Juta Euro

Inionline.id – Aksi demo kenaikan harga yang berujung kerusuhan pada Sabtu (01/12) di Paris tercatat merugikan sejumlah hotel yang berada di kawasan Champs-Elysees sebesar US$ 11,4 juta (sekitar Rp163 miliar), seperti yang dikatakan perusahaan riset MKG. Demonstran telah menyerukan bakal menggelar aksi serupa pada Sabtu (08/12), dan jika benar terjadi, maka kerugian tersebut bakal terus bertambah.

Ribuan pemrotes rompi kuning, berkumpul di Paris dan beberapa kota besar lain di Prancis, untuk memprotes kebijakan pajak bahan bakar yang dikeluarkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dianggap kontroversial. Demonstran yang biasanya tinggal di daerah pedesaan, karena tingginya biaya sewa rumah di kota besar, menyeru kepada Macron, agar memangkas pajak bahan bakar, dan membuat pengaturan ekonomi untuk meringankan hidup mereka.

Kawanan rompi kuning yang menggelar aksi demo di Champs-Elysees, Paris, Prancis. (Foto/FRANCOIS GUILLOT / AFP)

Selama lebih dari satu minggu, pengunjuk rasa rompi kuning telah memblokir jalan-jalan di Prancis dan menghalangi akses ke beberapa pusat pengisian bahan bakar, pusat perbelanjaan dan pabrik, sebagai protes terhadap kenaikan pajak bahan bakar yang disebut mengikis daya beli mereka.

Saat aksi demo berlangsung, polisi Prancis menindas pemrotes di sekitar Champs-Elysees, dengan menggunakan gas air mata dan semprotan air. Pengunjuk-rasa membakar sejumlah kendaraan dan tong sampah serta melempari polisi dengan batu dan botol. Dalam kerusuhan tersebut, dua orang telah tewas, sementara 1.043 orang lagi, termasuk 222 personel pasukan keamanan, mengalami cedera, dan sebanyak 1.424 orang ditangkap.

Seorang polisi dan pengunjuk rasa menolong peserta demonstrasi setelah terkena semprotan gas air mata, Sabtu (01/12). (Foto/ALAIN JOCARD/GETTY IMAGES)

Menurut jajak pendapat baru-baru ini, 84 persen orang Prancis, kebanyakan dari kelompok berpenghasilan menengah, mendukung aksi protes itu. Selama setahun belakangan, harga bahan bakar di Prancis telah naik lebih dari 20 persen.

Menteri Kehakiman Prancis, Nicole Belloubet, berjanji akan menerapkan hukum secara ketat terhadap orang-orang yang diduga berbuat kekerasan dalam demonstrasi menentang kenaikan pajak bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (01/12).

Ia mengatakan hal itu usai mengikuti rapat kabinet darurat yang dipimpin oleh Presiden Emmanuel Macron pada Minggu (02/12) untuk membahas langkah-langkah menangani aksi protes yang diwarnai kekerasan di Paris.

Menurut Nicole Belloubet, sejauh ini 370 orang telah ditangkap dan akan segera dibawa ke pengadilan lewat jalur cepat, dalam berbagai kasus pidana termasuk kemungkinan kasus pemerkosaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *