Menag Meminta Seleksi Mahasiswa ke Syiria Dibenahi Sistemnya

Jakarta, IniOnline.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong agar pengiriman mahasiswa ke Syiria untuk memenuhi permintaan perguruan tinggi Syiria sangat baik jika dikaitkan dengan kementerian Agama dan dibenahi sistemnya.

“Supaya negara tahu, lalu kemudian bertanggungjawab atas warga negara yang ada di negara asing. Kedepan agar dibenahi sistem seleksinya. Kita harus tahu bagaimana mekanisme seleksi. Supaya juga kita bisa menjelaskan ketika ada yang tanya. Prinsipnya kami dukung penuh,” ujar Menag saat menerima kunjungan para alumni mahasiswa Indonesia yang belajar di Syiria atau Alumni Syam Indonesia (Alsyami) di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Rabu (03/10).

Sebelumnya, Ketua Alumni Syiria (Alsyami ) A Fathir Hambali menyampaikan, belum lama ini Jamiah Biladis (perguruan tinggi) Syam Syiria memberikan beasiswa kepada santri santri di Indonesia, hanya saja proses seleksi calon mahasiswa dilakukan sendiri oleh alumni yang tergabung dalam Alsyami.

Selanjutnya, ujar Menag, kaitannya dengan bagaimana pengalaman Syiria bisa didengar oleh masyarakat Indonesia, Menag mendorong bisa bekerjasama dengan Kemenag, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), atau yang terkait.

“ Kita minta ulama dari Syiria untuk seminar dan disebar di beberapa provinsi. Jadi kehadiran mereka di Indonesia lebih efektif penyebarannya. Mereka bisa tinggal lalu keliling bertemu Ormas Islam, pengurus masjid. Kita bisa siapkan forumnya, yang kita belum tahu, bagaimana kita mendatangkan mereka ke Indonesia,” katanya.

“Ulama Syiria yang datang akan bisa bicara di banyak forum, misalnya di perguruan tinggi, pesantren, pengurus masjid, dan lainnya,” lanjutnya.

Ketua Alsyami A Fathir Hambali mengatakan, alumni Syiria sudah terbentuk tahun 2003 dan berbadan hukum tahun 2015. Menurutnya, alumni Syiria tidak sebanyak alumni Azhar Mesir.

“Anggotanya sekarang sekitar 700 orang, berkiprah di berbagai sektor, dalam politik seperti Gus Yasin, dosen, pimpinan pesantren, dan lainnya,” ucap Fathir.

Ia mengungkapkan, Alsyami sudah melakukan MoU dengan Darul Fikr dan Gramedia terkait kegiatan penerjemahan buku buku keislaman dengan konteks keindonesiaan dan Islam wasathiyah. (kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *