Kementrian PUPR Pastikan Penanganan Terpadu Infrastruktur Empat Sektor Berjalan di 10+2 KSPN prioritas

Jakarta, IniOnline.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) memastikan penanganan terpadu infrastruktur empat sektor berjalan di 10+2 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas.

Kepada Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono mengatakan, Kementerian PUPR saat ini gencar melakukan penanganan infrastruktur terpadu empat sektor untuk 10+2 KSPN prioritas dalam rangka mewujudkan “Bali Baru”, mulai dari sektor pengembangan konektivitas, sektor pengembangan infrastruktur permukiman, sektor pengelolaan sumber daya air serta penyediaan perumahan.

“Hal tersebut dilakukan untuk menunjang tercapainya target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019,” ungkap Hadi saat menjadi nara sumber Diskusi Panel “Dukungan Peningkatan Infrastruktur Penujang Pariwisata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas” dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 3 Kepariwisataan Indonesia di Jakarta, Rabu (26/9).

Ia menerangkan, ke 10+2 KSPN tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Morotai. Adapun dua tambahannya Toraja dan Mandeh.

Hadi mencontohkan, untuk KSPN Danau Toba ada sejumlah penanganan seperti sektor konektivitas ada program pembangunan overpass, pembangunan jalan bebas hambatan “Toll Road Development of Medan Kualanamu Project“, pelebaran jalan menuju standar di Bts. Kota Tarutung Bts. Kab. Tapanuli Selatan, pelebaran jalan menuju standar di Barus – Bts. Kota Sibolga dan lainnya.

“Kemudian untuk sektor infrastruktur permukiman atau keciptakaryaan, yakni pembangunan Sanitasi Masyarakat (Sanimas) di Kab. Toba Samosir, pembangunan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di Kab. Humbang Hasundutan, penataan kawasan wisata Tomok Tuktuk Siadang, Kab. Samosir dan lainnya,” jelas Hadi.

Untuk sektor pengelolaan perairan antara lain, pembangunan bendung daerah irigasi Batang Toru di Kab. Tapanuli Utara, pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku Onan Ganjang di Kab. Humbang Hasundutan, pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku Siborong-borong di Kab. Tapanuli Utara, pengendalian banjir sungai Aek Sibundong di Kab. Humbang Hasundutan dan lainnya.

“Adapun untuk sektor perumahan di Danau Toba, bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 6.000 unit,” terangnya. Ia memastikan, penanganan empat sektor tersebut berlaku di seluruh 10+2 KSPN.

Ia berharap, dukungan infrastruktur PUPR dalam mengembangan KSPN tersebut mendapat dukungan juga dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta masyarakat luas. Menurutnya, pengembangan KSPN kalau hanya mengandalkan pemerintah pusat akan berlangsung lebih lama. “Kalau terjadi sinergitas dukungan, pengembangan akan berhasil lebih cepat,” yakinnya.

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Bekelanjutan, Kementerian Perhubungan, Ahmad M mengatakan, Kementerian Perhubungan memberikan dukungan dalam pengembangan pariwisata berupa pengembangan bandara, pelabuhan dan perkeretaapian.

Ia mengatakan, sejumlah bandara di sekitar 10 KSPN saat ini terus dilakukan pengembangan. Seperti Bandara Silangit di dekat kawasan Danau Toba. “Selain itu, kami juga menyiapkan pengembangan kereta api untuk Danau Toba-Medan,” terang Ahmad.

Kemudian, Kepala Biro Perencanaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Arifin Saleh Lubis mengatakan, dalam rangka mendukung percepatan percepatan pengembangan sektor pariwisata Keminfo telah melakukan sejumlah inovasi teknologi. “Salah satunya pembangunan jaringan internet di seluruh 10 KSPN,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, melakukan pembuatan konten promosi pariwisata. “Termasuk akan menjadi mediasi dengan provider telekomunikasi untuk dapat turut mempromosikan pariwisata nasional,” (pu/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *