RIBUAN UNIT KENDARAAN ANGKUTAN UMUM DAN PRIBADI, PERLUKAH TERMINAL PARUNG?

PARUNG, IniOnline.id – Rencana Pemkab Bogor untuk membangun terminal di wilayah Kecamatan Parung tepatnya di sekitar pasar raya Parung sudah sejak lama digembar-gemborkan. Bahkan menurut Benni SM salah satu tokoh masyarakat Parung, rencana tersebut sudah terlontar sejak jaman pemerintahan Bupati Bogor Rahmat Yasin.

Namun ironisnya, menurut Benni, wacana tersebut hingga sekarang belum juga terealisasi secara utuh. Hingga saat ini, Pemkab Bogor hanya mampu membebaskan lahan utama untuk terminal tersebut, sementara lahan jalur lingkar masuk belum bisa dibebaskan.

“Jadi jangankan bicara pembangunan fisik terminal, urusan pembebasan lahan saja tidak kelar – kelar. Padahal di jalan raya Parung dan areal pasar raya Parung ribuan kendaraan angkot dan pribadi tiap hari keluar masuk dan sering macet.” Papar Benni SM kepada awak media ini, Minggu (2/9/2018).

Dikonfirmasi hal ini, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Wahyu Wijaya mengatakan, bahwa penataan dan pembangunan terminal merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa terhindarkan. Namun dirinya menegaskan, perlu digarisbawahi juga berapa luas alokasi ruang terminal yg telah beralih asetnya dan menjadi kewenangan Pemprop Jawa Barat.

Selain itu, sambungnya, perlu didata pula berapa jumlah angkutan umum yang ada dan masuk ke wilayah Parung. “Rasio ini mesti diperjelas juga. Kemacetan yang disebabkan angkutan umum dan kendaraan lainnya yang meluber, tidak bisa serta merta karena disebabkan tidak adanya terminal semata. Dishub Kabupaten Bogor juga mesti proaktif dalam menangani hal ini, terutama pada soal pemberian ijin trayeknya,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat ini.

Asep Wahyu Wijaya menjelaskan, khusus tentang keberadaan terminal Parung, dirinya akan segera mempertanyakan perihal penyerahan assetnya.

Dia juga menerangksn, dari info yang didengarnya, saat ini baru terminal Cilengsi dan terminal Leuwiliang yang telah diserahkan asetnya oleh Pemkab Bogor ke Pemprov Jabar.  “Jadi, kalau status peralihannya memang belum selesai, Pemprop Jabar pun sudah pasti belum bisa berbuat apa – apa juga kan?.” Pungkasnya.

Seperti diketahui, rencana pembebasan lahan utama, jalan lingkar hingga pembangunan terminal Parung memang sudah lama diwacanakan Pemkab Bogor. Namun hingga 2018 ini, baru pembebasan lahan utama untuk terminal yang sudah terealisasi, meskipun anggaran pembebasan lahan utama ini juga sempat beberapa kali menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Pemkab Bogor. (MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *