BOGOR, inionline.id – Tahun 2019 hingga 2020 akan menjadi tahun politik, dari tingkat nasional sampai tingkat lokal. Pasalnya selain akan ada pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) pada tahun 2019, pada tahun 2020 pun Pemkab Bogor akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Deni Ardiana saat dihubungi awak media ini. “Ya direncanakan tahun 2020 nanti akan ada 339 desa yang akan menggelar Pilkades serentak,” ungkapnya melalui sambungan telepon selular, Senin (3/9/2018).
Deni Ardiana menerangkan, pelaksanaan Pilkades serentak di 339 desa tersebut sebagai proses demokrasi langsung karena sudah habisnya masa jabatan kepala desa yang bersangkutan. “Ada 222 kepala desa yang habis masa jabatannya pada tahun 2019, dan 117 kepala desa yang habis masa jabatannya pada tahun 2020,” paparnya.
Dia menambahkan, habisnya masa jabatan para kades itu di bulan – bulan yang berbeda. Namun, pelaksanaan pilkades akan dilakukan serentak. “Saat ini kami masih melakukan berbagai persiapannya. Termasuk soal regulasinya baik perbup atau perda, usulan anggaran dan berbagai mekanisme serta tahapan Pilkades serentak tersebut,” jelasnya.
Terkait penggantian Kades yang habis masa jabatannya, akan ada pemberitahuan, penyampaian tahapan dan proses pilkada, hingga menerbitkan surat pemberhentian. “Nanti akan ada penjabat kepala desa yang akan ditunjuk dan diangkat oleh Camat atas nama Bupati untuk meneruskan pemerintahan di masa transisi. Penjabat tersebut tentunya dari kalangan PNS.” pungkasnya.
Akan adanya proses Pilkades serentak juga diakui Camat Tenjo Asnan. Saat dihubungi awak media ini, dirinya mengatakan di wilayah Kecamatan Tenjo akan ada 4 desa yang akan melakukan Pilkades. “Soal waktunya tentu mengikuti jadwal yang direncanakan dan disusun oleh Pemkab Bogor melalui SKPD terkait.” ujar Asnan. (MUL)
