Gerindra dan Nasdem Saling Mengungkit Masa Lalu

IniOnline.id – Gerindra dan NasDem saling melempar serangan mengungkit masa lalu. Awal mulanya karena serangan aktivis Ratna Sarumpaetkepada Ketum MUI KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi). Seperti apa ceritanya? Kegelisahan Ratna itu dia tuliskan lewat akun Twitternya @RatnaSpaet. Ada tiga cuitan tentang Jokowi dan Ma’ruf Amin yang dia unggah. Salah satunya soal ‘Menolak Lupa Fatwa MUI’ yang juga ramai dibahas netizen. NasDem yang merupakan parpol pengusung Jokowi-Ma’ruf menyarankan Ratna juga ‘menolak lupa’ terhadap sejarah Prabowo Subianto selama berdinas di satuan TNI.

NasDem mengatakan tentu ada sejumlah prestasi yang ditorehkan Prabowo ketika menjadi perwira militer. Namun, NasDem meminta Ratna tidak tutup mata terhadap peristiwa sejarah yang melibatkan Prabowo hingga disidang melalui Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Gerindra meminta NasDem tak memutar ‘kaset rusak’ dengan menyinggung sejarah sang ketum selama berdinas di satuan TNI. Dia pun menyarankan Johnny bertanya kepada Menko Polhukam Wiranto yang pada 1998 menjabat sebagai Panglima ABRI.

Saling serang NasDem dan Gerindra soal masa lalu, khususnya masa lalu Prabowo, bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya saat menanggapi pernyataan Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean yang menyayangkan pernyataan ‘berani jika diajak berantem’ dari Jokowi kepada relawannya, NasDem mengungkit masa lalu Prabowo.

Gerindra meminta NasDem tidak asal bicara. Sebab, NasDem–yang diwakili Johnny–salah bicara soal Dewan Kehormatan Militer. Saat itu, Prabowo dipecat melalui surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *